Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2017, 14:12 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber SHAPE

Menambah masalah tersebut, wanita menjadi tergantung obat antinyeri secara biologis dan psikologis dalam jangka lebih pendek dan dosis lebih kecil daripada pria.

"Anda perlu berhati-hati dengan dokter yang meresepkan obat opioid sebagai solusi pertama nyeri," kata Goodhart.

2. Antinyeri merupakan pintu gerbang menuju kecanduan heroin

Empat dari lima wanita kecanduan heroin mengatakan memulainya dengan peresepan antinyeri opioid, menurut ASAM.

Tetap,i tentu saja tak semua wanita yang mengonsumsi obat resep setelah melahirkan atau mengonsumsi OxyContin setelah cedera bakal menjadi pecandu.

Namun, hal ini menunjukkan kebutuhan untuk kesadaran dan kewaspadaan lebih besar terhadap hubungan pereda nyeri dan kecanduan obat terlarang.

3. Kita tak bisa begitu saja berhenti memakai pereda nyeri

Ketika mengonsumsi pereda nyeri seperti arahan resep dokter, kita masih dapat mengalami ketergantungan terhadap obat tersebut.

Ini berarti, ketika tak lagi mengonsumsinya karena obat habis atau ingin berhenti mengonsumsinya, kita bakal mengalami efek ketagihan.

"Di tahap rendah efek itu terasa seperti mengalami flu, kelelahan, pening, nyeri tubuh dan demam," jelas Goodhart.

Semakin lama kita mengonsumsi obat tersebut, semakin parah reaksi tubuh ketika tak mengonsumsi obat tersebut.

Gejala itu bisa berarti muntah, diare, insomnia atau nyeri parah. Jangan berhenti begitu saja minum obat. Buatlah rencana dengan dokter untuk mengatasi kecanduan tersebut.

4. Cari dokter yang punya program manajemen nyeri jangka panjang

Ketika punya masalah kesehatan yang berakibat nyeri kronis, carilah dokter yang berspesialisasi manajemen nyeri, jangan hanya mencari dokter umum saja.

Ketika tak menemukan dokter dengan keahlian ini, pastikan banyak bertanya mengenai jenis pengobatan yang bakal diterima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com