Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Istri Pukuli Suami Penderita Stroke, Stres Jadi "Caregiver" Itu Nyata

Kompas.com - 18/12/2019, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari lalu video yang menunjukan seorang wanita menganiaya pria tua yang terkena stroke viral di media sosial.

Dalam video tersebut, si wanita juga menyampaikan berbagai keluhan terhadap pria tua itu dan kemudian memukuli sang pria berkali-kali.

Dari hasil penyelidikan, peristiwa yang viral di berbagai media sosial itu terjadi pada 11 Desember 2019 lalu. Pelaku tidak lain adalah istri sang korban.

Hasil penyelidikan pun membuktikan bahwa sang wanita terindikasi mengalami stres atau gangguan jiwa.

Oleh karena itu, pihak kepolisian mengarahkan yang bersangkutan ke rumah sakit jiwa untuk keperluan observasi selama dua minggu.

Wanita tersebut nampaknya mengalmi stres karena terlalu lelah merawat atau menjadi family caregiver bagi suaminya yang menderita stroke.

Tugas caregiver itu berat

Menurut ahli kesehatan jiwa Dr Dharmawan SPKJ, menjadi seorang caregiver memang menguras energi dan emosi.

Ia memaparkan, wanita dalam video tersebut terlihat mengalami exhausted atau kelelahan yang menyebabkannya mengalami stres.

Baca juga: Sering Stres dan Gampang Emosi, Waspadai Sindrom Patah Hati

"Merawat orang sakit sendirian itu memang melelahkan. Mangkanya harus ada yang membantu. Tapi dalam video itu, kita tidak bisa menilai apa wanita tersebut mendapat bantuan saat merawat suaminya atau dia melakukan semuanya sendirian," ucapnya.

Untuk merawat orang sakit, kata Dr Dharmawan, butuh bantuan home care atau perawat pendukung yang disediakan di rumah.

"Kita tidak bisa menyalahkan salah satu pihak. Bagaimanapun juga, menjadi caregiver itu tugas berat. Apalagi, seorang caregiver juga punya tugas-tugas lain yang harus ia kerjakan," tambahnya.

Jangan segan minta bantuan

Untuk menghindari kelelahan saat menjadi seorang caregiver, Dr Dharmawan menyarankan kita untuk tak segan meminta bantuan kepada orang lain agar bisa menyediakan waktu merenung.

"Seorang caregiver harus punya waktu untuk menyepi atau mengambil jarak sebentar saja agar bisa melihat dengan jelas langkah-langkah apa yang bisa diambil selanjutnya," ucap dia.

Waktu untuk menyepi atau mengambil jarak tersebut bisa dimanfaatkan dengan melakukan me time, meditasi, atau apapun agar memberi ruang bagi seorang caregiver melepas ketegangan dalam dirinya.

"Minimal setiap harinya seorang caregiver harus punya waktu sebentar saja untuk menyepi atau mengambil jarak diri," tambahnya.

Untuk layanan home care di Indonesia, biasanya dilakukan oleh para pekerja sosial medis.

"Sayangnya, di Indonesia ini pemanfaatan pekerja sosial medis ini kurang," ucap Dr Dharmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com