Hubungan antara tidur dan kesehatan mental telah menjadi subjek penelitian sejak lama. Salah satu kesimpulan adalah bahwa ada hubungan antara kurang tidur dan depresi.
Salah satu studi di JAMA Psychiatry meneliti pola kematian akibat bunuh diri selama 10 tahun. Disimpulkan bahwa kurang tidur adalah faktor penyebab banyak kematian ini.
Studi lain di Australia dan Selandia Baru dalam Journal of Psychiatry menyebutkan bahwa orang dengan gangguan tidur seperti insomnia cenderung menunjukkan tanda-tanda depresi.
Baca juga: 5 Warna Cat yang Membuat Anda Tidur Nyenyak
Ada hubungannya antara tidur cukup dan upaya mengurangi peradangan di tubuh.
Sebagai contoh, sebuah penelitian di World Journal of Gastroenterology menunjukkan adanya hubungan antara kurang tidur dan penyakit radang usus yang memengaruhi saluran pencernaan seseorang.
Studi ini menunjukkan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi pada penyakit ini.
Tidur membantu tubuh memperbaiki, meregenerasi, dan memulihkan diri.
Beberapa penelitian menunjukkan bagaimana kualitas tidur yang baik dapat membantu tubuh melawan infeksi.
Namun, para ilmuwan masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang mekanisme tidur yang tepat sehubungan dengan dampaknya pada sistem kekebalan tubuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.