KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Indonesia mulai diguyur hujan. Bagi para pengidap asma dan mereka yang sering batuk diimbau lebih baik hindari paparan langsung dengan air hujan.
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Yusuf Subagio Sutanto, Sp. P. (K), menjelaskan terpapar hujan berkali-kali membuat seseorang rentan terserang batuk hingga asma.
Bukan karena air hujannya. Menurut ia, udara yang berubah menjadi dingin saat hujan adalah faktor pencetus seseorang rentan mengalami terjangkit asma dan batuk.
"Udara yang menjadi dingin saat hujan berkali-kali bisa menjadi faktor pencetus munculnya serangan asma dan batuk-batuk," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com (20/12/2019).
Baca juga: 7 Alasan Diet, Kurangi Risiko Asma, Diabetes, hingga Tidur Nyenyak
Kepala Kelompok Staf Medik (KSM) Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan RSUD Dr. Moewardi itu, mengatakan serangan batuk dan asma bisa mengancam siapa saja.
Namun, dua penyakit ini lebih mungkin menyerang seseorang yang punya riwayat asma maupun yang belum didiagnosis asma tapi sering batuk tanpa sebab yang jelas.
"(Orang) yang punya riwayat asma dan sering batuk-batuk, harus lebih waspada saat musim hujan seperti sekarang ini," jelas Yusuf.
Yusuf menerangkan, udara dingin saat hujan juga dapat memincu kambuhnya gejala penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
PPOK adalah penyakit peradangan paru yang berkembang dalam jangka waktu panjang.
Penyakit ini biasanya menghalangi aliran keluarnya udara dari paru-paru karena terhalang pembengkakan dan adanya lendir atau dahak.
Kondisi tersebut kerap membuat penderitanya sulit bernapas.
"PPOK bisa kumat karena dipicu oleh udara dingin. Biasanya kumatnya didahului dengan gejala influensa," jelas Yusuf.
Saat terjadi hujan, Yusuf menyarankan warga untuk berlindung. Dia mengimbau warga tetap tinggal di rumah atau ruangan.
Namun apabila terpaksa harus keluar gedung, warga dianjurkan untuk terus menggunakan pengaman.
Misalnya saja, pengendara sepeda motor sebaiknya menggunakan jaket dan mantel. Barang tersebut diperlukan untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Yusuf menerangkan, suhu dingin membuat virus atau bakteri berkembang pesat. Apabila terinfeksi virus dan bakteri tersebut, kita bisa jatuh sakit.
"Saat musim hujan seperti ini, yang mau keluar rumah sebaiknya selalu menyiapkan mantel. Pokoknya jangan sampai badan terkena air hujan secara langsung," terang Yusuf.
Selain itu, dia menganjurkan siapa saja untuk menjaga pola makan sehat agar tidak mudah terkena penyakit. Seseorang bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Baca juga: 6 Cara Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Hindari DBD
Dia mengimbau bagi warga yang pada musim hujan ini mengalami gejala batuk berdahak, sesak napas ringan hingga asma sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.