Hingga saat ini, tenaga medis profesional tidak lagi merekomendasikan amfetamin dan produk turunannya untuk mengatasi obesitas atau menunjang program diet.
Melalui beberapa penelitian, amfetamin disebut memiliki efek samping. Mulai dari yang ringan sampai berat. Beberapa di antaranya:
Bukan hanya fisik, mengonsumsi amfetamin juga mempengaruhi kesehatan mental, seperti:
Melansir dari jurnal yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information (NCBI), penyalahgunaan amfetamin berisiko merusak otak manusia.
Selain itu, konsumsi amfetamin dosis tinggi juga dapat mengakibatkan psikosis, yang gejalanya menyerupaiskizofrenia.
Pengidap gangguan mental skizofrenia umumnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, sampai perubahan perilaku.
Baca juga: Medina Zein Disebut Konsumsi Narkoba Jenis Amfetamin, Obat Apa Itu?
Di Indonesia, amfetamin termasuk obat stimulan. Obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut amfetamin sebagai narkoba jenis sintetis.Golongan ini termasuk sering dimanfaatkan untuk keperluaan pengobatan dan penelitian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.