Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Peran Keluarga Sembuhkan Masalah Kejiwaan

Kompas.com - 01/01/2020, 10:00 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Pentingnya pendampingan keluarga

Triana mendorong keluarga memberikan dukungan penuh terhadap anak, orang tua, kerabat, maupun saudara yang mengalami masalah kejiwaan.

Menurut dia, peran keluarga sangat penting untuk mendukung kesembuhan orang yang mengalami gangguan jiwa.

"Keluarga memiliki dua peran utama. Sebagai caregiver (pendamping atau perawat) dan sebagai edukator bagi masyarakat agar tercipta lingkungan yang mendukung proses penyembuhan," katanya.

Menurut Triana, terciptanya lingkungan yang kondusif dapat mendukung proses penyembuhan pengidap gangguan kesehatan mental.

Misalnya, tetangga atau masyarakat dijelaskan untuk tidak meledek. Hal itu dapat meminimalkan risiko orang dengan masalah mental merasa tidak nyaman dan memberontak.

"Saya yakin apabila keluarga mau menerima, memberikan pendampingan dengan baik, dan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat, kondisi orang dengan masalah kejiwaan cepat membaik," tutur Triana. 

Baca juga: Kenali Sindrom Post Holiday Blues, Merasa Depresi Setelah Liburan

Triana menyadari, menjadi caregiver terlebih mendampingi orang dengan gangguan jiwa bukan pekerjaan mudah.

Namun, dia berharap keluarga tetap bersemangat menjalankan tugas tersebut.

Belajar dari pengalamannya mendampingi pengidap ganguan kesehatan mental, dia membagikan beberapa kiat agar keluarga tetap bersemangat menjadi caregiver. Antara lain:

  1. Menerima dengan ikhlas
  2. Mencari dukungan komunitas
  3. Mengenal penyakit dan belajar teknik perawatan yang tepat
  4. Berhenti menyalahkan diri sendiri

Baca juga: Awas Ibu Hamil Juga Bisa Depresi, Kenali Risiko dan Cara Perawatannya

Menciptakan lingkungan yang mendukung

Triana menceritakan pengalamannya yang berkutat dengan aktivitas pendampingan orang yang mengalami gangguan kesehatan mental di Solo, Jawa Tengah.

Perempuan kelahiran Palembang itu, mendirikan Griya Schizofren pada 2012 ketika masih menjadi mahasiswa di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Sejak itu, Triana menjadi pekerja sosial. Bersama rekan-rekannya, dia rutin menemani orang yang mengalami gangguan jiwa di Griya PMI Peduli Solo dan CoHouse miliknya.

Mereka datang bukan hanya memberikan hiburan, tapi juga melakukan terapi hingga pelatihan.

Perempuan yang pernah menerima penghargaan Semangat Astra Terpadu untuk Indonesia Awards pada 2017 itu ingin mendorong pengidap gangguan jiwa siap kembali ke tengah-tengah masyarakat. 

Setelah selesai menjalani rehabilitasi mental, diharapkan mereka bisa berkarya dan punya kehidupan sosial. 

Dia pun berharap semangatnya juga dimiliki keluarga yang memiliki orang dengan gangguan jiwa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com