Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tipe orang pemakan cepat memiliki selera makan lebih besar dan cenderung makan berlebih dibanding para pemakan lambat.
Bahayanya, mereka juga lebih cenderung mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Studi lain membandingkan efek dari tingkat kecepatan makan pada mereka yang menderita diabetes.
Para penderita diabetes yang makan dengan lambat merasa kenyang lebih cepat dibandingkan mereka yang makan dengan cepat.
Dengan kata lain, para pemakan cepat ini belum juga merasa kenyang padahal sudah menghabiskan makanan dengan porsi yang sama dengan mereka yang makan lambat.
Efek-efek ini sebagian disebabkan juga oleh kurangnya mengunyah dan kesadaran yang terjadi ketika mereka makan terlalu cepat.
Padahal keduanya diperlukan untuk mengurangi perasaan lapar.
Selain itu, makan perlahan dan mengunyah dengan seksama diketahui dapat memberikan waktu lebih lama bagi tubuh dan otak untuk melepaskan hormon anti-kelaparan dan menyampaikan sinyal kenyang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.