Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Aman, Besarkan Penis Pakai Obat, Alat, Pijat atau Operasi?

Kompas.com - Diperbarui 10/10/2021, 23:16 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber NHS

Dampak buruknya adalah ereksi bisa lebih lemah.

Sedangkan penis extender digunakan dengan metode traksi atau penarikan.

Alat ini bekerja menggunakan bingkai kecil sebagai media membentangkan penis yang lentur.

Dimulai dengan penis yang diselipkan ke dalam tabung extender, lantas ditarik setiap hari.

Beberapa orang menyebut perangkat traksi dapat memperbesar penis, terutama yang ukurannya terlalu kecil.

Disebutkan NHS, beberapa pasien yang menggunakan perangkat traksi selama enam bulan, ukuran penisnya meningkat 1 - 2 cm.

Baca juga: Ukuran Penis, Kenali 4 Faktor yang Memengaruhinya…

Namun, cara membesarkan penis dengan cara itu berbahaya tanpa pengawasan dokter.

Penis bahkan bisa rusak secara permanen apabila penis extender digunakan sembarangan.

4. Operasi

Cara membesarkan penis dengan jalur operasi bisa dilakukan dengan tujuan menebalkan dan memanjangkan penis.

Operasi menebalkan penis merupakan teknik bedah yang dilakukan dengan menyuntikkan lemak yang diambil dari bagian tubuh lain.

Beberapa penelitian melaporkan, metode ini dapat meningkatkan lingkar penis antara 1,4 sampai 4 cm.

Tapi ada juga penelitian yang melaporkan hasil mengecewakan dari tindakan operasi menebalkan penis.

Operasi tersebut dapat menimbulkan komplikasi, termasuk timbulnya jaringan parut, kelumpuhan, sampai infeksi.

Sementara itu, operasi memanjangkan penis dilakukan dengan cara memotong ligamen yang menghubungkan penis dengan tulang kemaluan.

Metode ini disebut dapat memanjangkan penis hingga 2 cm. Namun, ada juga risikonya.

Orang yang melakukan operasi ini berpotensi kehilangan kekukuhan penisnya saat ereksi.

Dengan kata lain, cara membesarkan penis itu kemungkinan dapat mengganggu hubungan seksual dengan pasangan.

Baca juga: 4 Hal yang Bisa Membuat Ukuran Penis Mengecil, Pria Wajib Tahu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com