Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impotensi: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kompas.com - 23/01/2020, 21:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu disfungsi seksual yang dialami pria adalah impotensi atau lemah syahwat. Kondisi ini membuat pria tidak mampu mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Ereksi adalah hasil dari peningkatan aliran darah ke penis. Aliran darah biasanya dirangsang oleh pikiran seksual atau kontak langsung dengan penis.

Ketika seorang pria bersemangat secara seksual, otot-otot di penis akan rileks. Ini memungkinkan peningkatan aliran darah melalui arteri penis, mengisi dua ruang di dalam penis, dan membuatnya menegang.

Baca juga: Berhubungan Seks Idealnya Berapa Kali dalam Seminggu?

Risiko terkena impotensi dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Impotensi dapat juga disebabkan oleh kondisi medis tertentu, obat-obatan, trauma, atau pengaruh luar.

Stres atau masalah emosional dalam hubungan juga bisa membuat seorang pria mengalmi impotensi.

Gejala impotensi

Melansir Mayo Clinic, ciri-ciri impotensi bisa ditandai gejala disfungsi ereksi yang terus-menerus. Di antaranya:

  • Kesulitan mendapatkan ereksi
  • Kesulitan menjaga ereksi
  • Hasrat seksual berkurang

Penyebab dan faktor risiko

Seiring bertambahnya usia, pria membutuhkan waktu lebih lama untuk ereksi. Selain itu, ada berbagai faktor yang bisa meningkatkan risiko impotensi pada pria. Antara lain:

  • Kondisi medis, khususnya diabetes atau penyakit jantung
  • Penggunaan tembakau, yang membatasi aliran darah ke pembuluh darah dan arteri serta menyebabkan masalah kesehatan kronis yang mengarah pada disfungsi ereksi.
  • Kelebihan berat badan
  • Perawatan medis tertentu, seperti operasi prostat atau perawatan radiasi untuk kanker
  • Luka, terutama jika merusak saraf atau arteri yang mengontrol ereksi
  • Obat-obatan, termasuk antidepresan, antihistamin, dan obat-obatan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, nyeri, atau gangguan prostat
  • Kondisi psikologis, seperti stres, kegelisahan atau depresi
  • Penggunaan narkoba dan alkohol, terutama jika Anda adalah pengguna narkoba jangka panjang atau peminum berat

Impotensi yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan berbagai komplikasi seperti berikut:

  • Kehidupan seks yang tidak memuaskan
  • Stres atau kecemasan
  • Rasa malu atau rendah diri
  • Masalah hubungan
  • Ketidakmampuan untuk membuat pasangan hamil

Baca juga: Waspada Ejakulasi Tertunda, Bisa Kurangi Kualitas Bercinta

Pencegahan

Kabar baiknya, ada berbagai langkah yang bisa dilakukan para pria untuk mencegah impotensi.

Namun, cara terbaik untuk mencegah disfungsi ereksi adalah dengan mengubah gaya hidup lebih sehat dan mengelola kondisi kesehatan seperti berikut:

  • Berkonsultasi dengan dokter untuk pemilik penyakit diabetes, penyakit jantung atau kondisi kesehatan kronis lainnya
  • Kunjungi dokter untuk pemeriksaan rutin dan tes skrining medis
  • Berhenti merokok, batasi atau hindari alkohol, dan jangan menggunakan obat-obatan terlarang
  • Berolahraga secara teratur
  • Melakukan manajemen stres
  • Meminta bantuan psikolog atau ahli jiwa untuk mengatasi kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya

Pengobatan

Melansir SehatQ, dokter biasanya merekomendasikan beberapa cara berikut untuk mengatasi impotensi. Antara lain:

  • Obat impotensi oral seperti Viagra atau Cialis yang digunakan untuk membantu mencapai atau mempertahankan ereksi. Namun, obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki penyakit jantung.
  • Memperbaiki gaya hidup dengan berhenti merokok, mengurangi konsumsi alkohol, berolahraga minimal 2 kali seminggu, menjaga berat badan yang sehat, dan menghindari konsumsi narkoba.
  • Melakukan meditasi atau terapi untuk mengurangi stres dan kecemasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com