KOMPAS.com – Pernahkah Anda merasakan nyeri dada hingga menjalar ke baru, lengan, leher, hingga punggung?
Jika pernah, bisa jadi Anda saat itu tengah mengalami angina.
Melansir American Heart Association, angina adalah nyeri dada yang disebabkan ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup darah yang kaya oksigen.
Rasa nyerinya mungkin terasa seperti tekanan atau remasan di dada.
Baca juga: Ahli Sebut Makan Ikan Lele Bisa Picu Penyakit Jantung
Ketidaknyamanan itu juga dapat terjadi di bahu, lengan, leher, rahang, atau punggung.
Nyeri angina bahkan terasa seperti gangguan pencernaan.
Angina sebenarnya bukanlah suatu penyakit.
Angina adalah gejala dari masalah jantung yang mendasarinya, biasanya penyakit jantung koroner (PJK).
Rasa nyeri itu biasanya terjadi ketika satu atau lebih arteri koroner menyempit atau tersumbat, juga disebut iskemia.
Angina juga bisa menjadi gejala penyakit mikrovaskular koroner atau microvascular disease (MVD).
MVD adalah penyakit jantung yang memengaruhi arteri koroner jantung terkecil dan lebih cenderung memengaruhi wanita daripada pria.
MVD koroner juga disebut sebagai sindrom jantung X dan PJK non-obstruktif.
Berikut beberapa jenis angina yang perlu Anda ketahui:
Jika berisiko terkena penyakit jantung atau penyakit jantung koroner, berarti Anda juga berisiko mengalami angina.
Faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan penyakit jantung koroner, di antaranya::
Semua nyeri dada sebaiknya diperiksa oleh dokter.
Dokter akan membantu Anda mendeteksi apakah nyeri dada itu adalah angina stabil atau bukan.
Baca juga: 6 Cara Membuat Salad yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Jika tidak stabil, Anda kemungkinan akan dirujuk untuk mendapatkan perawatan medis darurat.
Hal ini diperlukan untuk mencegah serangan jantung.
Saat pemeriksaan, dokter kemungkinan besar akan melakukan pemeriksaan fisik, bertanya tentang gejala yang dirasakan, faktor risiko hingga riwayat keluarga tentang penyakit jantung.
Jawablah dengan lengkap pertanyaan dokter untuk mengantisipasi kemungkinan paling buruk yang menimpa kesehatan Anda.
Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin harus Anda jawab:
Jika Anda terdiagnosis mengidap angina tidak stabil atau angina yang berhubungan dengan kondisi jantung yang serius, dokter besar kemungkinan akan merekomendasikan tes dan prosedur, sebagai berikut:
Ada beberapa jenis perawatan yang bisa dilakukan untuk membantu Anda mengurangi tingkat dan intensitas rasa sakit angina. Berikut caranya:
Cara itu juga bisa mencegah atau menurunkan risiko serangan jantung yang dapat berujuang pada kematian.
Tidak semua nyeri dada adalah tanda penyakit jantung.
Berikut beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan nyeri dada:
Melansir Mayo Clinic, ada perbedaan karakteristik antara angina stabil dan angina stabil yang dapat mengindikasikan kemungkinan serangan jantung.
Baca juga: Manfaat Ajaib Tidur Nyenyak (1): Cegah Jerawat hingga Penyakit Jantung
Berikut perbedaannya:
1. Angina stabil
Angina stabil adalah bentuk angina yang paling umum. Ini biasanya terjadi ketika Anda memaksakan diri dalam melakukan suatu aktivitas. Misalnya, rasa sakit yang muncul saat berjalan menanjak atau dalam cuaca dingin.
Karakteristik angina stabil:
2. Angina tidak stabil (darurat medis)
Gejala yang berbeda dengan angina stabil dapat menandakan bentuk angina yang lebih berbahaya (angina tidak stabil) atau serangan jantung.
Karakteristik angina tidak stabil: