Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Dampak Negatif Terlalu Banyak Paparan Berita Buruk Bagi Kesehatan

Kompas.com - 27/01/2020, 15:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Paparan berita buruk dan informasi negatif yang intens dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Seperti kasus korupsi, kebijakan politik yang tidak arif, konflik, bencana alam, kematian mendadak tokoh berpengaruh, sampai merebaknya wabah penyakit.

Terlebih di era media sosial. Notifikasi informasi negatif tersebut dengan gampang menyelinap di linimasa atau obrolan.

Baca juga: 7 Masalah Fisik Tanda Anda Sedang Depresi

Dampak instannya, pikiran kita seolah terasa karut-marut memikirkan hal negatif tersebut.

Selain itu, paparan berita buruk dan informasi negatif rupanya juga dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Suasana hati jadi buruk dan cemas

Berita buruk dan informasi negatif dengan sekejap mengubah suasana hati seseorang dari baik-baik saja menjadi muram.

"Beberapa berita buruk dan informasi negatif dapat membuat Anda merasa khawatir," terang psikolog asal Inggris Dr. Graham Davey, seperti dilansir Huffington Post.

Ia menjelaskan ketika menyimak gambar, video, atau tulisan berita buruk atau informasi negatif, otak Anda merasakan hal tersebut mengancam, parah, atau tragis.

Efeknya jadi menimbulkan kekhawatiran. Kehawatiran yang sulit diatasi itu akhirnya membuat suasana hati jadi suram dan cemas.

Baca juga: Ala Anak Muda, Dokter Pakai TikTok untuk Bicarakan Depresi sampai Vape

Setelah suasana hati memburuk, Davey menyebut cara Anda berinteraksi dengan sekitar jadi ikut berubah.

Awalnya konten negatif membuat sedih dan cemas. Namun, paparan berita atau informasi negatif yang intens membuat Anda terbiasa dengan hal tersebut.

Apabila tidak dikontrol atau dikendalikan, persepsi Anda bisa ikut berubah.

Anda bisa melihat hal negatif menjadi sesuatu yang biasa. Atau Anda justru melihat hal biasa menjadi sesuatu yang negatif.

Dalam jangka panjang, orang itu jadi pesimistis karena melihat dunia tidak baik-baik saja.

Rentan menimbulkan serangan panik

Bagi orang yang kondisi mentalnya sedang rentan, melihat gambar atau video traumatis bisa memicu gejala post traumatic stress disorder (PTSD).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com