Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Wanita Lebih Rentan Derita Penyakit Batu Empedu?

Kompas.com - 01/02/2020, 13:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

1. Empedu mengandung terlalu banyak kolesterol

Pada umumnya empedu mengandung cukup bahan kimia untuk melarutkan kolesterol yang dikeluarkan oleh hati.

Tetapi jika hati mengeluarkan lebih banyak kolesterol daripada yang bisa dilarutkan oleh empedu, kelebihan kolesterol ini bisa terbentuk menjadi kristal dan akhirnya menjadi batu.

2. Empedu mengandung terlalu banyak bilirubin

Bilirubin adalah bahan kimia yang diproduksi ketika tubuh memecah sel darah merah.

Kondisi tertentu menyebabkan hati membuat bilirubin terlalu banyak, termasuk sirosis hati, infeksi saluran empedu dan gangguan darah tertentu.

Kelebihan bilirubin berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

3. Kantung empedu tidak kosong dengan benar

Jika kantong empedu tidak kosong sepenuhnya atau cukup sering, empedu dapat menjadi sangat terkonsentrasi, berkontribusi pada pembentukan batu empedu.

Jenis batu empedu

Jenis batu empedu yang dapat terbentuk di kantong empedu, yakni:

1. Batu empedu kolesterol

Jenis batu empedu yang paling umum terjadi adalah batu empedu kolesterol. Wujudnya sering tampak berwarna kuning.

Batu empedu ini sebagian besar terdiri dari kolesterol yang tidak larut, tetapi mungkin mengandung komponen lain.

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih: Gejala hingga Alasan Wanita Lebih Rentan Alami

2. Batu empedu pigmen

Batu-batu coklat atau hitam gelap ini terbentuk ketika empedu mengandung terlalu banyak bilirubin.

Kapan harus ke dokter?

Ada beberapa gejala yang menandakan seseorang menderita batu empedu dengan komplikasi penyakit serius.

Beberapa di antaranya, yakni:

  • Nyeri perut begitu hebat sehingga tidak bisa duduk diam atau menemukan posisi yang nyaman
  • Menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice)
  • Demam tinggi dengan menggigil
  • Jika sampai mengalami kondisi tersebut, Anda dianjurkan untuk segera mendatangi dokter untuk meminta rekomendasi penanganan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com