Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi adalah penyebab utama kematian dini di seluruh dunia.
Di antara komplikasi lain, hipertensi diketahui dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung.
Tekanan berlebihan bisa mengeraskan pembuluh darah, mengurangi aliran darah dan oksigen ke jantung.
Lebih lanjut, tekanan yang meningkat dan aliran darah yang berkurang ini dapat menyebabkan beberapa kondisi fatal sebagai berikut:
WHO memperkirakan 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar atau dua per tiganya tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada 2015, 1 dari 4 pria dan 1 dari 5 wanita menderita hipertensi.
Kurang dari 1 dari 5 orang dengan hipertensi memiliki masalah terkendali.
Melansir Mayo Clinic, hipertensi juga bisa menyebabkan disfungsi seksual pada pria maupun wanita.
Ketidakmampuan untuk memiliki dan mempertahankan ereksi menjadi semakin umum pada pria ketika mereka mencapai usia 50 tahun. Tetapi pria dengan tekanan darah tinggi bahkan lebih mungkin mengalami disfungsi ereksi.
Hal itu bisa terjadi karena aliran darah terbatas yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi dapat menghalangi darah mengalir ke penis.
Wanita juga bisa mengalami disfungsi seksual akibat tekanan darah tinggi. Berkurangnya aliran darah ke vagina dapat menyebabkan penurunan hasrat atau gairah seksual, kekeringan pada vagina, atau kesulitan mencapai orgasme.
Tekanan darah tinggi biasanya merupakan kondisi kronis yang secara bertahap menyebabkan kerusakan selama bertahun-tahun. Tetapi kadang-kadang tekanan darah meningkat begitu cepat dan parah sehingga menjadi darurat medis yang membutuhkan perawatan segera, sering kali dengan rawat inap.
Baca juga: Ini 11 Efek Buruk dari Suka Marah Selain Bikin Darah Tinggi
Mengurangi hipertensi sama juga menjadi upaya untuk mencegah serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.
Berikut beberapa langkah pencegahan, pengelolaan atau pengobatan hipertensi yang dianjurkan WHO: