Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD

Kompas.com - 02/02/2020, 15:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu cara mencegah terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah dengan pengendalikan nyamuk.

DBD adalah penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan lewat perantara nyamuk DBD.

Virus ini menyebar lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus, yang terinfeksi virus dengue dari penderita DBD lainnya.

Baca juga: Berapa Lama Reaksi dari Gigitan Nyamuk Demam Berdarah?

Melansir buku Demam Berdarah (2007) oleh Dr Genis Ginanjar, nyamuk DBD gemar tinggal dan berbiak di genangan air bersih.

Dengan demikian, cara mencegah DBD bisa dilakukan dengan pengendalian nyamuk lewat gerakan 3M. Yakni:

  • Membersihkan lingkungan
  • Mengubur sisa barang-barang bekas
  • Menutup tempat penampungan air

Selain cara di atas, Anda juga bisa menanam tanaman cantik penghalau nyamuk pembawa DBD.

Baca juga: Ciri-ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD)

Melansir buku Ampuhnya Tanaman Hias bagi Kesehatan dan Kecantikan (2019) oleh Dewi Puspita, berikut beberapa tanaman hias yang dapat mengusir nyamuk DBD:

1. Zodia

Tanaman jeruk-jerukan asli Papua ini sejak dulu dimanfaatkan warga setempat untuk mengusir nyamuk. Caranya dengan mengusapkannya ke sekujur tubuh.

Zodia kini banyak dijual sebagai tanaman hias di dalam pot. Saat daun-daunnya bergesekan, zodia mengeluarkan aroma khas yang mampu mengusir nyamuk.

Tak heran, di pasaran tanaman ini dikenal sebagai pohon nyamuk.

Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, zodia mengandung linalool yang ampuh mengusir nyamuk. Daya proteksinya bisa mencapai 70 persen.

Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?

2. Rosemary

Rosemary merupakan tanaman yang tahan penyakit dan hama.

Tanaman yang kerap digunakan sebagai bumbu masakan ini memiliki aroma serupa minyak telon.

Aroma khasnya tidak disukai nyamuk. Tanaman ini gampang tumbuh di tempat yang melimpah pasokan sinar matahari dan cukup air.

3. Citrosa mosquito fighter

Tanaman asal Belanda ini dapat tumbuh di tempat yang berlimpah sinar matahari.

Tanaman ini gampang dirawat dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Saat disentuh, tumbuhan ini mengeluarkan bau lemon yang kuat. Sehingga mampu mengusir serangga dan nyamuk.

Baca juga: 3 Cara Cegah Demam Berdarah Dengue (DBD)

4. Mitrosa lady diana

Setali tiga uang dengan citrosa mosquito fighter, tanaman ini juga berasal dari Belanda dan gampang tumbuh.

Tumbuhan ini biasanya digunakan sebagai tanaman hias. Aromanya yang khas, tidak disukai nyamuk.

5. Bunga marigold

Tanaman asli Meksiko dan Guatemala ini punya tampilan cantik dengan kembang berwarna cerah seperti kuning dan oranye.

Kendati cantik, namun aroma kembangnya kurang sedap. Di Indonesia, bunga marigold dikenal sebagai bunga tahi ayam.

Tanaman ini biasanya ditanam di luar rumah sebagai hiasan taman.

Baca juga: Demam Berdarah Dengue (DBD): Gejala, Penularan, dan Penanganan

6. Akar wangi

Zaman dahulu, akar wangi jamak digunakan untuk mengusir ngengat di lemari pakaian.

Selain ngengat, tanaman ini juga tidak disukai nyamuk terutama nyamuk DBD.

Akar wangi disebut juga bisa menekan pertumbuhan nyamuk DBD karena aromanya bisa menyingkirkan nyamuk secara signifikan.

7. Kecombrang

Kecombrang termasuk tumbuhan rempah. Bunga, buah, serta bijinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Di Medan, tanaman ini disebut kincung. Tanaman ini kerap dimanfaatkan sebagai bahan campuran atau bumbu penyedap masakan.

Selain itu, kecombrang juga jamak digunakan sebagai obat alami pengusir nyamuk.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau