Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapatkah Gejala Demam Berdarah (DBD) Disertai Batuk Pilek?

Kompas.com - 03/02/2020, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Gejala demam berdarah dengue (DBD) yang dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa cenderung sama.

Mereka yang menderita penyakit akibat virus dengue tersebut biasanya akan mengalami demam selama 2 – 7 hari dengan suhu tubuh naik berkisar 39 – 40 derajat celsius.

Selain itu, para penderita DBD juga mungkin akan merasakan mual, muntah, nyeri atau ngilu sendi, sakit kepala, hingga kadang muncul ruam kemerahan di kulit.

Baca juga: 3 Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Demam Berdarah (DBD)

Pada beberapa kasus, batuk dan pilek bahkan bisa jadi termasuk gejala DBD.

Dalam Buku Berteman dengan Demam (2017) karya dr. Arifianto, Sp.A dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP, dijelaskan bahwa batuk atau pilek bisa saja didapatkan pada DBD, tetapi memang kasusnya jarang.

Seseorang dengan DBD lebih mungkin mengalami gejala batuk dan pilek karena juga terinfeksi virus influenza.

Dengan demikian, ketimbang batuk-pilek, demam bisa lebih dicurigai sebagai gejala adanya infeksi virus dengue.

Melansir Kompas.com (27/1/2020), dalam kriteria diagnosis yang dikeluarkan WHO pada 1997, demam yang salah satunya disertai dengan penurunan nilai trombosit di bawah 100.000 per mikroliter (mcL) memang mencurigai adanya infeksi dengue.

Namun, nilai trombosit juga dapat turun hingga di bawah ambang normal ketika tubuh terserang infeksi virus lain maupun bakteri.

Maka dari itu, demam yang disertai dengan penurunan nilai trombosit, tetapi gejala-gejala lainnya tidak menandakan infeksi virus dengue, bisa dikatakan bukan penyakit DBD.

Baca juga: 3 Jenis Makanan untuk Mempercepat Penyembuhan Demam Berdarah (DBD)

Berikut beberapa jenis penyakit yang ditandai dengan penurunan trombosit selain DBD:

  • Roseola
  • Rubela
  • Campak
  • Salesma dan influenza

Cek nilai leukosit dan hematokrit

Selain nilai trombosit, seseorang dianjurkan juga mengecek kadar sel darah merah (leukosit) dan nilai hematokrit untuk memastikan serangan demam berdarah.

Pada pemeriksaan laboratorium, penurunan leukosit di bawah 5.000 per mikroliter bisa menjadi penanda khas awal kecurigaan infeksi virus dengue.

Sementara, kenaikan nilai hematokrit bisa menjadi indikasi peningkatan kepekatan darah atau keparahan DBD.

Meningkatnya nilai hematokrit diketahui bisa mengakibatkan kebocoran plasma, suatu masalah utama dan berbahaya pada DBD yang kerap kali berakibat fatal.

Baca juga: Ini Kadar Trombosit yang Dicurigai sebagai Tanda Demam Berdarah (DBD)

Seseorang harus dibawa ke rumah sakit apabila diketahui nilai trombositnya kurang dari sama dengan 100.000 per mikroliter dan atau disertai peningkatan hematokrit lebih dari sama dengan 20 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com