Dengan demikian, jika makanan yang dibakar dikonsumsi secara reguler dalam jumlah yang banyak dan jangka waktu lama, maka akan memperbesar juga risiko seseorang terkena penyakit kanker.
Bukan hanya sate, Gagas Ulung dan Hindah J. Muaris, juga mengutarakan beberapa jenis makanan lain yang dapat memicu kanker karena dibuat dengan cara di bakar, di antaranya yakni:
Senada, dalam buku Kanker, Antioksidan & Terapi Komplementer (2005) karya dr. Erik Tapan MHA, diterangkan bahwa di negara yang penduduknya banyak mengonsumsi makanan yang diproses dengan pengasapan ataupun diawetkan dengan nitrit, dilaporkan angka penderita kanker pada saluran cerna bagian atas (esofagus) terus meningkat.
Selain itu, dalam makanan yang dibakar diketahui terdapat kandungan zat yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Erik di dalam buku tersebut menjelaskan, meski berisiko kanker, makanan yang diproses dengan cara dibakar bukan berarti tidak boleh lagi dikonsumsi.
Menurut dia, semua ada batasnya. Jika memang ingin mengonsumsi makanan yang dibakar, sebaiknya ambil secukupnya.
Baca juga: Kenali 5 Faktor Risiko Kanker Sebelum Terlambat
Erik menegaskan ketimbang makanan yang dibakar, makanan segar jelas lebih sehat untuk dimakan.
Dengan makan makanan yang segar, seseorang dapat mengasi asupan gizi yang tetap terjaga.
Selain itu, seseorang juga bisa terhindar dari kontaminasi jamur atau kuman akibat menyimpan makanan terlalu lama.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.