KOMPAS.com - Penyakit stroke kerap diidentikan dengan orang tua dan orang dewasa. Ya, itu karena penyakit ini memang biasanya dialami oleh orang dewasa.
Namun sebenarnya, siapa pun dapat mengalami stroke termasuk bayi dan anak-anak.
Berdasarkan penyebabnya, stroke terdiri dari dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Stroke Ringan Bisa Merusak Otak
Stroke iskemik disebabkan penggumpalan darah atau penyumbatan darah. Sedangkan stroke hemoragik disebabkan karena pembuluh darah yang bocor atau pecah.
Melansir Hello Sehat, penggumpalan darah merupakan penyebab paling umum terjadinya stroke pada anak-anak.
Sebenarnya, penggumpalan darah adalah hal yang normal. Penggumpalan darah yang terjadi di otak dapat menyebabkan stroke.
Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.
Lalu, bagaimana mendeteksi stroke pada buah hati?
Terkadang sulit untuk mendeteksi adanya stroke pada anak-anak.
Pasalnya, gejala awal stroke pada anak-anak memang sulit dideteksi. Bahkan, stroke pada anak-anak juga bisa terjadi secara tiba-tiba.
Namun, ada gejala-gejala tertentu yang bisa menunjukana adanya ciri-ciri stroke pada anak-anak kita.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.