Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Serangan Jantung yang Kerap Disepelekan

Kompas.com - 23/02/2020, 06:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung dapat terjadi saat aliran darah yang mengalir ke jantung tersumbat.

Melansir Mayo Clinic, penyumbatan pembuluh darah di jantung ini berupa penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain yang membentuk plak di arteri.

Plak tersebut dapat pecah dan membentuk gumpalan. Akibatnya, aliran darah terganggu, otot jantung rusak, dan menimbulkan serangan jantung.

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Melansir Harvard Health Publishing, serangan jantung kerap kali dicitrakan mendadak atau menyerang secara tiba-tiba.

Padahal, penyakit ini sudah muncul saat timbunan plak selama bertahun-tahun terbentuk dan menyumbat arteri jantung.

Setelah ada pemicu berupa stres atau tekanan, terjadilah serangan jantung.

Berikut ini beberapa penyebab yang umum memicu serangan jantung:

1. Bangun tidur

Sebelum Anda bangun tidur, tubuh Anda sebenarnya sudah bersiap mengawali hari dengan cara menyiapkan hormon stres ke aliran darah.

Tubuh memberikan sinyal pada pembuluh darah kecil untuk mengerut, membuat jantung berdetak lebih cepat, dan menaikkan tekanan darah agar mata bisa melek atau terjaga.

Aktivitas ini bertujuan untuk memastikan aliran darah cukup untuk membuat Anda bangun dari tempat tidur.

Tidak heran, masalah kardiovaskular kerap terjadi di pagi sampai siang hari pada jam bangun tidur.

Efek obat di pagi hari yang sudah memudar saat digunakan tidur sepanjang malam, juga dapat membuat pola serangan jantung kerap terjadi di pagi hari.

Baca juga: Diawali Nyeri Dada, Ini Beda Gejala pada GERD dan Serangan Jantung

2. Aktivitas fisik yang berat

Aktivitas fisik yang berat pada orang yang pembuluh darahnya bermasalah dapat memicu serangan jantung.

Namun, jangan jadikan ini sebagai alasan Anda untuk mandek berolahraga.

Pasalnya, olahraga ringan dan teratur terbukti dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya seperti diabetes, jantung, stroke, sampai kanker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com