Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2020, 09:09 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kebiasaan susah tidur di malam hari pada anak-anak ternyata dapat membahayakan kesehatan.

Melansir Insider, simpulan tersebut diperoleh dari studi selama empat tahun yang melibatkan 107 anak-anak di bawah enam tahun di Swedia.

Dari hasil riset terlihat, anak-anak yang tidurnya larut malam atau doyan begadang, cenderung mengalami obesitas.

Sedangkan anak-anak yang berangkat tidur di bawah pukul sembilan malam dan cukup tidur antara 11 sampai 13 jam, tidak mengalami obesitas.

Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk

Obesitas adalah kelebihan lemak di tubuh. Kondisi tersebut berbeda dengan kegemukan yang berarti kelebihan berat badan.

Anak-anak yang mengalami obesitas lantaran doyan begadang, sebanyak 64 persen di antaranya berasal dari orangtua yang juga kelebihan berat badan atau obesitas.

"Waktu tidur yang lebih malam bisa jadi cerminan kurangnya aktivitas sehari-hari. Mungkin, anak-anak itu terpapar gaya hidup tidak sehat," jelas Julia Xiu, perwakilan peneliti.

Selain malas bergerak atau kurang aktivitas fisik, Xiu menyebut anak-anak yang doyan begadang juga cenderung makan berlebihan.

Kendati temuan riset observasional tersebut masih perlu diujikan dengan lebih banyak responden, namun simpulan tersebut memperkuat teori faktor risiko obesitas pada anak.

Baca juga: Bagaimana Cara Tepat Membincangkan Vape dengan Anak?

Menurut laman resmi Kementerian Kesehatan, obesitas pada anak bisa disebabkan:

  • Genetik: Faktor keturunan, pola asuh, dan gaya hidup anak cenderung sama dengan orangtuanya.
  • Kebiasaan makan: kultur makan anak dibentuk oleh kebiasaan makan di rumah. Jika orangtuanya sering mengonsumsi makanan siap saji dan olahan, anak juga bisa mengikutinya.
  • Kurang aktivitas fisik: Anak zaman sekarang cenderung bermain di dalam rumah ketimbang bermain di luar rumah. Padahal, main HP atau menonton TV lebih dari lima jam per hari dapat meningkatkan risiko obesitas.

Baca juga: Anak Susah Makan Bikin Gizi Buruk, Atasi dengan 7 Cara Berikut

Bahaya obesitas pada anak

Obesitas pada anak bisa mengakibatkan beragam masalah mental dan fisik.

Melansir Mayo Clinic, bocah obesitas cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah, susah belajar, sampai depresi.

Selain itu, obesitas pada anak juga dapat mengakibatkan:

  • Obesitas saat dewasa
  • Tumbuh kembang terganggu
  • Gampang sakit karena daya tahan tubuh lemah
  • Perubahan bentuk sendi
  • Gangguan pernapasan
  • Gangguan seksual
  • Penyakit jantung, stroke, diabetes, dll.

Baca juga: 5 Cara Menidurkan Bayi yang Susah Tidur

Cara mengatasi obesitas pada anak

Obesitas pada anak bisa diantisipasi dengan memperbaiki pola tidur anak.

Selain itu, para orangtua juga perlu melakukan berbagai upaya untuk menjaga gaya hidup sehat pada anak. Antara lain:

  • Batasi konsumsi gula, makanan, atau minuman manis
  • Cukupi kebutuhan buah dan sayur
  • Ajak anak untuk rajin-rajin makan bersama keluarga
  • Batasi makan di luar, terutama makanan cepat saji
  • Saat makan di luar, ajari anak cara memilih makanan lebih sehat
  • Sesuaikan porsi makan sesuai usia anak
  • Batasi waktu menonton TV, bermain HP, atau komputer maksimal hanya dua jam per hari untuk anak di atas dua tahun. Anak di bawah dua tahun tidak disarankan menatap layar

Obesitas pada anak kini sudah menjadi tantangan kesehatan global pada abad ke-21. Putus mata rantai masalah ini dengan gaya hidup sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com