Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Kompas.com - 23/02/2020, 19:34 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi kebanyakan wanita yang telah menikah, masa kehamilan adalah momen-momen yang ditunggu dan berharga.

Sayangnya, banyak wanita yang sulit untuk mendapat momen tersebut karena kadar hormon androgen dan resistensi insulin yang terlalu tinggi, atau dalam istilah medis disebut dengan polycystic ovary syndrome (PCOS).

PCOS adalah kondisi yang menyebabkan penderitanya memiliki banyak kista kecil pada indung telur atau ovarium.

Baca juga: PCOS, Gangguan Hormon yang Sebabkan Susah Hamil

Melansir Healthline, PCOS telah mempengaruhi 6 hingga 15 persen wanita subur yang membuat mereka sulit hamil.

Pada wanita hamil, PCOS bisa mengakibatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan proses persalinan.

Gejala PCOS

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala PCOS seringkali berkembang saat periode menstruasi pertama selama masa pubertas.

Namun, gejala-gejala tersebut juga bisa berkembang setelah melewati masa puber. Tanda dan gejala PCOS juga bervariasi, seperti berikut:

1. Menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi yang jarang, tidak teratur atau terlalu panjang adalah tanda paling umum dari PCOS.

Menstruasi bisa jadi sangat jarang, terlalu lama, atau malah tidak terjadi sama sekali selama beberapa tahun (amenorrhoea).

Kondisi ini berkaitan dengan menurunnya aktivitas ovulasi pada sistem reproduksi, sehingga dinding rahim tidak dapat meluruh. 

2. Kelebihan androgen

Peningkatan kadar hormon pria dapat menyebabkan tanda-tanda fisik, seperti kelebihan rambut wajah dan tubuh (hirsutisme), dan kadang-kadang disertai jerawat parah dan kebotakan.

Baca juga: 5 Langkah yang Bisa Dilakukan Penderita PCOS untuk Hamil

3. Ovarium polikistik

Ovarium yang membesar dan mengandung folikel yang mengelilingi telur. Akibatnya, ovarium mungkin gagal berfungsi secara teratur.

Tanda dan gejala PCOS biasanya lebih parah jika Anda mengalami obesitas.

Penyebab PCOS

Melansir SehatQ, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan PCOS. Namun, faktor-faktor berikut bisa meningkatkan risiko PCOS:

  • Kelebihan insulin. Insulin adalah hormon yang diproduksi di pankreas yang menungkinkan sel untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama tubuh. Kelebihan insulin dapat meningkatkan produksi androgen yang menyebabkan kesulitan dengan ovulasi.
  • Inflamasi atau peradangan.
  • Faktor genetik.
  • Kelebihan hormon androgen.

Komplikasi akibat PCOS

Tanpa perawatan yang tepat, PCOS bisa menyebabkan komplikasi serius, di antaranya:

  • Infertilitas
  • Diabetes gestasional atau tekanan darah tinggi karena pengaruh kehamilan
  • Keguguran atau kelahiran prematur
  • Steatohepatitis nonalkohol - peradangan hati yang parah yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati
  • Sindrom metabolik
  • kardiovaskular
  • Diabetes tipe 2 atau prediabetes
  • Sleep apnea
  • Depresi, kecemasan dan gangguan makan
  • Pendarahan abnormal pada rahim
  • Kanker endometrium.

Baca juga: Ibu dengan PCOS Berisiko Melahirkan Anak Autisme

Cara mengobati

Menurut laporan Healthline, belum ada teknik pengobatan yang benar-benar bisa menyembuhkan PCOS.

Pengobatan dilakukan untuk mengelola gejala agar tidak semakin memburuk.

Namun, obat-obatan untuk menyeimbangkan hormon - seperti pil KB, spironolakton, dan berbagai obat untuk memblokir produksi androgen - bisa digunakan untuk mengelola gejala PCOS.

Mengurangi berat badan dengan diet dan berolahraga serta operasi untuk meningkatkan kesuburan juga bisa diterapkan pada pasien PCOS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com