Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Postpartum Depression dan Baby Blues, Serupa Tapi Tak Sama

Kompas.com - 27/02/2020, 18:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Hadirnya buah hati di tengah-tengah keluarga membawa banyak perubahan.

Orangtua baru, terutama para ibu, bisa merasakan bahagia sekaligus bingung, cemas, takut atau sedih.

Perubahan perasaan dan suasana hati tersebut bisa jadi tanda awal sindrom baby blues sindrom sampai depresi pascapersalinan (postpartum depression atau PPD).

Baca juga: Ibu Menyusui Jangan Cemas Hasil ASI Perah Sedikit, Coba Tips Berikut

Melansir Web MD, kondisi tersebut bisa disebabkan perubahan hormon setelah persalinan.

Selain itu, ibu yang baru melahirkan juga umumnya mengalami susah tidur dan stres dengan perubahan dalam hidupnya.

Melansir Mayo Clinic, sindrom baby blues adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan ibu merasa sedih dan gampang menangis, cemas, sampai sulit tidur.

Sindrom baby blues biasanya dimulai sejak hari kedua sampai dua minggu setelah persalinan.

Gangguan suasana hati pada ibu yang baru melahirkan tersebut bisa berkembang menjadi depresi pascakelahiran atau postpartum depression.

Kedua gangguan suasana hati tersebut sama-sama banyak dialami ibu setelah melahirkan. Kendati sekilas serupa, keduanya punya gejala dan cara penanganan berbeda. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi?

Ciri-ciri baby blues

Gejala sindrom baby blues yang dirasakan para ibu setelah melahirkan bisa berbeda-beda. Beberap tanda atau ciri-ciri baby blues yang umum antara lain:

  • Suasana hati gampang berubah
  • Cemas
  • Sedih
  • Gampang tersinggung
  • Merasa kewalahan
  • Sering menangis
  • Tidak konsentrasi
  • Mengalami gangguan makan
  • Susah tidur

Ciri-ciri ppd (postpartum depression)

PPD kerap dianggap sindrom baby blues pada awalnya. Namun, tanda dan gejalanya lebih intens dan bisa berlangsung sampai setahun setelah melahirkan.

Para ibu yang mengalami PPD juga acapkali kesulitan merawat bayinya dan menjalani aktivitas sehari-hari.

Gejala PPD bisa muncul seminggu setelah melahirkan, atau lebih awal saat ibu masih mengandung janinnya. Beberapa tanda atau ciri-ciri PPD yang umum antara lain:

  • Depresi atau mengalami perubahan suasana hati yang parah
  • Menangis berlebihan
  • Mengalami kesulitan membangun ikatan dengan bayi
  • Menarik diri dari keluarga dan teman
  • Mengalami gangguan makan
  • Susah tidur atau tidur terus
  • Kelelahan luar biasa atau kehilangan daya untuk beraktivitas
  • Mudah marah
  • Putus asa, malu, merasa bersalah tidak mampu menjadi ibu
  • Tidak bisa berkonsentrasi atau berpikir jernih
  • Gelisah
  • Cemas dan mengalami serangan panik
  • Punya pikiran melukai diri sendiri atau bayi

Baca juga: 5 Cara Menidurkan Bayi yang Susah Tidur

Cara mengatasi baby blues

Sindrom baby blues bisa diatasi dengan cara mendengarkan kebutuhan tubuh saat ibu dilanda stres. Berikut beberapa cara mengatasi sindrom baby blues:

  • Tidur yang cukup, coba curi-curi waktu istirahat saat bayi Anda tidur
  • Konsumsi makanan sehat
  • Jalan-jalan, olahraga ringan, cari udara segar
  • Berjemur di bawah matahari pagi
  • Terima bantuan ketika sesekali orang sekitar bersedia menjaga bayi Anda
  • Buat pikiran rileks

Baca juga: MPASI Tunggal dan 4 Bintang, Mana yang Lebih Baik?

Cara mengatasi postpartum depression

Ibu yang baru melahirkan bisa jadi enggan berbagi pada orang sekitar jika dirinya mengalami baby blues atau depresi.

Namun, apabila gejala di atas tidak hilang setelah dua minggu persalinan atau gejalanya semakin memburuk, ibu sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.

Perawatan yang tepat, dapat membuat ibu segera bisa kembali menjadi dirinya sendiri.

Dokter kemungkinan akan meresepkan obat penghilang depresi, serta menyarankan terapi konseling.

Ingat, jangan tunggu terlalu lama mencari bantuan tenaga profesional, terlebih sampai lewat enam minggu dari gejala awal PPD muncul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com