Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyakit Akibat Paparan Abu Vulkanik yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 03/03/2020, 16:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber CDC,,

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung berapi aktif yang bisa meletus atau mengalami erupsi kapanpun.

Saat erupsi, gunung berapi bianya mengelurkan abu vulkanik yang berbahaya bagi kesehatan karena terdiri dari partikel-partikel halus batuan vulkanik yang terfragmentasi.

Partikel-partikel tersebut mampu mengiritasi paru-paru, mata, kulis dan saluran udara.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Konsumsi Buah dan Sayur untuk Tingkatkan Imunitas

Menurut data American Lung Association, orang-orang yang paling berisiko terdampak abu vulkanik adalah anak-anak dan remaja, manula, orang-orang dengan penyakit paru-paru, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (COPD), penyakit kardiovaskular serta penderita diabetes.

Mereka yang beraktivitas atau bekerja di luar ruangan saat hujan abu vulkanik melanda adalah berisiko mengalami masalah kesehatan.

Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan dari letusan gunung berapi umumnya berkaitan seputar permasalahan pernapasan, mata, serta kulit.

Melansir SehatQ, berikut 3 penyakit yang biasanya terjadi akibat paparan abu vulkanik:

1. Gangguan saluran pernapasan

Abu yang keluar saat letusan gunung berapi sangatlah halus, sehingga dapat dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, terutama paru-paru. Abu tersebut juga mengandung zat silika yang berbahaya.

Umunya, gangguan penapasan yang terjadi akibat abu vulkanik ini menyebabkan nyeri dada dengan intensitas batuk dan iritasi yang meningkat.

Gejala gangguan pernapasan tersebut juga bisa disertai dengan iritasi hidung, pilek, nyeri tenggorokan.

Abu vulkanik juga bisa memperburuk gejala asma atau bronkitis.

2. Gangguan mata

Partikel abu vulkanik juga bisa membuat kornea mata tergores dan memerah. Abu vulkanik juga bisa menyebabkan peradangan di area bola mata, membuat mataterasa nyeri dan gatal.

Bahkan, banyak orang mengalami sensitifitas berlebihan terhadap cahaya atau mengeluarkan lendir di bagian mata akibat paparan abu vulkanik.

3. Penyakit kulit

Abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit. Selain itu, muncul risiko terhadap infeksi sekunder, jika kulit terus-menerus digaruk.

Baca juga: Solusi Cegah Bahaya Abu Vulkanik Ketika Masker Sedang Langka

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk melindungi diri dari paparan abu vulkanik?

Melansir laman American Lung Asociation, berikut tips menjaga kesehatand ari paparan abu vulkanik:

  • Jangan merokok dan hindari asap rokok
  • Tetap berada di dalam ruangan dan gunakan AC jika memungkinkan.
  • Minum banyak cairan
  • Minimalisir aktivitas di dalam ruangan
  • Gunakan pakaian panjang dan gunakan kacamata
  • Selalu gunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan.
  • Pada pemakai lensa kontak, sebaiknya segera melepasnya untuk menghindari abrasi kornea.

Menurut laman CDC, intensitas hujan abu vulkanik yang tinggi bisa merusak bangunan dan membahayakan nyawa kita. Oleh karena itu,  kita harus selalu emngikuti intruksi pihak berwenang demi keselamatan kita.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com