Penyakit ini diketahui dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, orang dewasa, maupun orang lanjut usia (lansia), terlebih mereka yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Munculnya benjolan pada bagian leher, baik di sisi kanan maupun kiri memang menjadi tanda khas dari TB kelenjar.
Baca juga: Resep Infused Water Nanas, Bisa untuk Mengatasi Batuk dan Pilek
Benjolan tersebut biasanya akan terus membesar seiring berjalannya waktu. Saat disentuh, area di sekitar benjolan juga tak akan terasa nyeri.
Namun, skrofula biasanya disertai dengan gejala-gejala lain, di antaranya:
Benjolan akibat TB kelenjar dapat diobati dengan obat kelenjar getah bening berupa obat antitiuberkulosis.
Namun seperi halnya pada kasus TB paru-paru, konsumsi obat tersebut harus teratur hingga dinyatakan sembuh.
Melansir buku TBC: Penyakit & Cara Pencegahannya (2008) karya dr. Yohanes Y. Laban, dijelaskan konsumsi obat biasanya dilakukan hingga 6-8 bulan.
Baca juga: Batuk Kering (Tidak Berdahak): Ciri-ciri, Penyebab, Cara Mencegah
Apabila hal itu tidak dilakukan secara teratur atau tidak mengikuti saran dokter, maka akan terjadi beberapa kondisi sebagai berikut:
Pada umumnya, pengobatan TB akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan, dengan pembagian:
Pada kasus tertentu, penderita bisa minum obat setiap hari selama 3 bulan, kemudian dilanjutkan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.