KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia terus bertambah.
Hal itu membuktikan virus corona jenis baru penyebab Covid-19 ini menyebar dengan mudah dan cepat.
Selain mudah menular, infeksi virus corona patut diwaspadai karena bisa menimbulkan gejala yang berkembang pesat menjadi sindrom gangguan pernapasan akut (acute respiratory distress syndrome) dan syok septik.
Baca juga: Di Rumah Aja saat Wabah Virus Corona juga BIsa Picu Jerawat, Kok Bisa?
Gejala itu bisa diikuti oleh kegagalan banyak organ karena cytokine storm yang diinduksi oleh virus di dalam tubuh.
Fenomena inilah yang menunjukkan fatalitas dari Covid-19 sehingga meningkatkan risiko kematian.
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, Sp.KK (K), mengatakan meski sekitar 80 persen kasus Covid-19 menunjukkan gejala ringan dan bahkan tanpa disertai gejala apapun (asimptomatik), tapi tetap saja sekitar 20 persen kasus bisa berkembang menjadi gejala sedang dan bahkan berat yang disebut severe acute respiratory infection (SARI).
“Hal ini akan dijumpai pada pasien-pasien dengan kekebalan tubuh yang rendah atau immunocompromised,” kata sosok yang akrab disapa dr. Pras itu saat diwawancara Kompas.com, Senin (30/3/2020).
Gejala sedang dan bahkan berat juga berpotensi dialami oleh kelompok masyarakat, sebagai berikut:
Baca juga: Rusak Masker Bekas untuk Cegah Penularan Corona, Begini Caranya...
dr. Pras menegaskan, higiene personal mutlak dilakukan oleh setiap orang untuk mencegah penularan virus corona.
Menurut dia, menjaga kesehatan pribadi dan keluarga merupakan kunci utama, di samping tindakan social and physical distancing.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.