KOMPAS.com - Masker kain kini jamak digunakan sebagai jalan alternatif menekan penularan Covid-19.
Masker nonmedis ini dibuat dari bahan kaus, tisu basah, kain lap dapur, kain seprai, sampai kain katun tahan air.
Langkah tersebut diambil menyusul kelangkaan masker sekali pakai (masker medis) di tengah merebaknya infeksi virus corona jenis SARS-CoV-2.
Sedangkan, masker bedah dan masker N95 diprioritaskan bagi tenaga kesehatan, orang sakit, perawat orang sakit, serta orang yang berisiko tertular Covid-19.
Baca juga: Rusak Masker Bekas untuk Cegah Penularan Corona, Begini Caranya...
Otoritas kesehatan di Korea Selatan, Jepang, Slovakia, Thailand, sampai Hong Kong menyarankan orang sehat tetap menggunakan masker untuk menekan penyebaran virus corona.
Ahli epidemiologi dari University of Oxford Shuo Feng berpendapat, penggunaan masker saat berada di luar rumah dapat mencegah kemungkinan seseorang terinfeksi virus corona.
Terutama untuk mengantisipasi penularan Covid-19 dari penderita yang tidak menunjukkan gejala sakit (asimptomatik) atau mengalami gejala infeksi yang ringan.
"Orang dewasa terutama golongan rentan seperti kalangan lansia dan penderita penyakit kronis harus menggunakan masker saat ke luar rumah," jelas Feng, seperti dilansir Newsweek (31/3/2020).
Dengan pertimbangan masker bedah dan respirator untuk orang yang lebih membutuhkan, masker berbahan kain bisa menjadi alternatif pencegahan penularan penyakit.
Lantas, bagaimana memilih masker kain yang tepat untuk mencegah penularan virus corona?
Baca juga: Salah Kaprah Masker Bedah Dicuci dan Masker Tisu Basah
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.