Saat dikonsumsi, lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah.
Konsumsi lemak trans secara berlebihan juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Beberapa asupan yang mengandung lemak trans antara lain gorengan, makanan yang dipanggang (adonan roti, kue, biskuit, dll), margarin, makanan cepat saji, dan makanan kemasan.
Ahli gizi menyarankan agar konsumsi lemak trans tidak boleh melebihi 5-6 persen total asupan kalori seseorang.
Baca juga: Kalori Telur Rebus, Ceplok, Orak-arik, Mana yang Paling Sehat?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), untuk menjaga kesehatan, Anda perlu membatasi konsumsi lemak. Berikut perinciannya:
Secara umum, para ahli lebih menyarankan Anda mengganti konsumsi lemak jenuh dan lemak trans dengan lemak tak jenuh tunggal dan ganda.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.