Akan tetapi, gumpalan darah yang cukup besar dapat menghalangi aliran darah.
Jika aliran yang terblokir adalah pembuluh utama yang memompa darah menuju otak atau jantung, penggumpalan darah bisa membuat seseorang meninggal saat tidur.
Penggumpalan darah yang cukup parah dapat terjadi karena ada trauma seperti luka yang cukup serius, kulit yang tergores, atau darah yang mengental.
Gejala yang tampak biasanya terjadi pembengkakan, kulit pucat, timbul rasa sakit, dan napas yang memburu.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat
Kematian mendadak saat tidur bisa disebabkan faktor eksternal, seperti keracunan gas karbon monoksida.
Karbon monoksida adalah gas tidak berwarna atau berbau yang dihasilkan bahan-bahan rumah tangga seperti kompor, panggangan, pemanas air, atau mobil yang menyala.
Jika gas tersebut terkumpul dan terjebak dalam ruangan yang tertutup, orang yang menghirup udara yang telah terkontaminasi karbon monoksida bisa meninggal.
Beberapa kasus keracunan karbon monoksida terjadi karena pemilik rumah tertidur dan lupa mematikan kompor, atau mesin mobil yang sedang dipanaskan di garasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.