KOMPAS.com – Sembelit atau konstipasi adalah salah satu keluhan yang cukup sering terjadi ketika memasuki bulan puasa Ramadhan.
Sembelit saat puasa paling mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dan minim konsumsi makanan berserat.
Selain itu, orang yang berpuasa cenderung mengurangi aktivitas fisik sehingga membuat kerja usus mejadi lamban.
Baca juga: 5 Cara Efektif Turunkan Berat Badan Saat Puasa
Kebiasaan buang air besar (BAB) pada setiap orang memang berbeda-beda.
Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.
Sembelit ini terjadi jika BAB terhambat tidak seperti biasanya.
Hal ini bisa dipahami sebagai keadaan atau gejala hambatan gerak sisa makanan di saluran pencernaan sehingga BAB tidak bisa lancar dan teratur.
Pada keadaan normal, setiap 24 jam, usus besar (kolon) akan dikosongkan secara periodik.
Dengan demikian, seseorang bisa dianggap sembelit apabila tidak dapat buang air besar selama dua hari atau lebih.
Sembelit juga bisa terjadi karena pengaruh kebiasaan menunda keinginan BAB dengan beragam alasan.
Sedangkan pada usia lanjut, umumnya elastisitas atau aktivitas usus besar juga sudah berkurang sehingga dapat menyebabkan sembelit.
Baca juga: 8 Buah yang Baik Dikonsumsi Saat Sahur untuk Pasok Energi dan Imunitas
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.