Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudahi Perdebatan, Ini Waktu Berjemur yang Tepat Hasil Kajian Perdoski

Kompas.com - 05/05/2020, 12:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Tipe kulit 1: Selalu terbakar surya, tidak pernah tanning (menjadi coklat)
  • Tipe kulit 2: Selalu terbakar surya, kemudian tanning
  • Tipe kulit 3: Kadang terbakar surya, dapat tanning, tanpa didahului terbakar surya
  • Tipe kulit 4: Biasanya tidak terbakar surya, mudah tanning
  • Tipe kulit 5: Jarang terbakar surya, mudah tanning
  • Tipe kulit 6: Terbakar surya hanya pada terjadi pada dosis UV yang ekstrem

Faktor lain yang berperan dalam menentukan kualitas dan kuantitas sinar UV adalah Ultraviolet Index (UVI).

UVI sebagai perhitungan kekuatan radiasi UV yang menembus lapisan ozon hingga mempunyai dampak ke tubuh kita berupa terbakar surya (sunburn) pada tempat dan waktu tertentu.

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

Dengan demikian, ukuran UVI ini bermanfaat untuk mengetahui tingkat kewaspadaan seseorang terhadap pajanan sinar surya yang dapat merusak tubuh disesuaikan dengan lokasi geografis yang bersangkutan setiap harinya.

Bagi masyarakat di daerah tropis seperti Indonesia yang terletak di daerah katulistiwa dengan letak lintang rendah dan mempunyai UVI yang tinggi (bisa mencapai > 10 pada siang hari) perlu mewaspadai bahaya atau efek samping dari paparan sinar matahari terutama pada siang hari.

Untuk individu yang normal dan sehat, sinar surya diperlukan untuk meningkatkan rasa nyaman dan untuk asupan energi sintesis vitamin D.

Di sisi lain, sinar surya berlebihan menyebabkan:

  • Photoaging atau proses penuaan yang diakibatkan oleh sinar ultraviolet dari matahar
  • Imunosupresi atau penurunan daya tahan tubuh
  • Fotokarsinogenesis atau pembentukan keganasan yang dipicu akibat proses kompleks dari pajanan sinar surya terutama sinar UV

dr. Pras menambahkan, letak geografis Indonesia terbentang pada 6° lintang utara dan 11° lintang selatan. Sementara, matahari beredar di 0° khatulistiwa. Dengan demikian, paparan matahari tegak lurus di atas bumi.

Menurut dia, hampir setiap hari rata-rata UVI di berbagai kota di Indonesia pada pukul 10.00-14.00 sudah mencapai angka 8 hingga lebih dari 11, dan bahkan bisa sangat ekstrem di angka 14.

“Padahal UVI ideal yang dibutuhkan untuk membentuk vitamin D adalah hanya 3,5 – 6,” jelas dia.

dr. Pras menegaskan, semakin tinggi derajat UVI berarti semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk berjemur.

Begitu juga, semakin luas area tubuh yang terpapar, maka sebenarnya semakin singkat waktu berjemur yang diperlukan untuk memperoleh kadar vitamin D yang dibutuhkan.

Sebagai contoh, pada UVI tingkat 5 pada tipe kulit 4, hanya dibutuhkan paparan sinar matahari di area wajah dan kedua lengan sekitar 10 menit. Di mana, bagian wajah, kedua lengan, dan kedua tungkai hanya perlu paparan sinar matahari sekitar 6 menit, sementara seluruh tubuh sekitar 4 menit.

Waktu dan instensitas berjemur yang tepat

Sementara itu, dr. Andreas menyampaikan, manfaat sinar surya yang paling utama adalah membantu sintesis vitamin D pada tubuh.

Kebanyakan kasus kekurangan vitamin D disebabkan oleh kurangnya pajanan sinar surya di luar ruangan.

Vitamin D dapat diproduksi di kulit melalui reaksi fotosintesis yang dipicu oleh pajanan radiasi UV-B.

Efisiensi produksi tergantung pada jumlah foton UV-B yang menembus kulit, yakni suatu proses yang dapat dibatasi oleh pakaian, kelebihan lemak tubuh, tabir surya, dan melanin pigmen kulit.

dr. Andreas menuturan, tanpa vitamin D yang cukup, tulang tidak akan terbentuk dengan baik.

Kadar vitamin D yang rendah juga akan memicu dan memperburuk osteoporosis pada pria dan wanita.

Pada anak-anak, hal itu dapat menyebabkan rakhitis, penyakit yang ditandai oleh retardasi pertumbuhan dan berbagai kelainan bentuk tulang, termasuk ciri khas kaki yang bengkok.

“Vitamin D adalah antioksidan yang cukup tersedia di kulit, berperan penting dalam metabolisme kalsium,” jelas dr. Andreas.

Luas paparan area tubuh terpapar sinar surya mempunyai peranan penting dalam sintesisnya vitamin D.

Baca juga: Waspadai Efek Buruk Minum Teh Saat Buka Puasa dan Sahur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com