KOMPAS.com – Banyak orangtua menganggap anak-anak adalah malaikat kecil yang tak akan bisa melakukan perbuatan tercela seperti berbohong.
Padahal, berdasarkan kajian psikologi, berbohong bisa saja dilakukan oleh anak-anak sejak usia 3-4 tahun, bersamaan dengan munculnya hati nurani.
Namun, berbohon yang dilakukan anak-anak pada usia ini memiliki alasan khusus dan mereka belum memahami mengapa berbohong termasuk perilaku yang buruk atau tidak benar.
Baca juga: Ini 11 Efek Buruk dari Suka Marah Selain Bikin Darah Tinggi
Ada beberapa bentuk berbohong oleh anak yang dapat dikenali.
Berikut ini yang terjadi:
1. Memutarbalikkan keadaan
Contoh kasus:
Seorang anak yang membaca buku hingga larut malam dan akhirnya terlambat bangun pagi.
Karena takut dimarahi, sang anak kemudian berbohong kepada orangtuanya, bilang jika sudah mandi sebelum berangkat ke sekolah.
Sang anak khawatir jika harus mandi lebih dulu akan terlambat tiba di sekolah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.