Begitu hormon tersebut terlepas, otot di dalam tubuh otomatis jadi tegang. Ketegangan otot itu berfungsi melindungi diri dari cedera.
Jantung pun jadi berdetak lebih kencang untuk memompa lebih banyak darah ke otot dan meningkatkan asupan oksigen.
Inilah yang memicu napas jadi cepat atau sesak dan jantung berdebar-debar saat seseorang mengalami stres.
Dalam kondisi "terancam", tubuh juga melepaskan lebih banyak glukosa dan lemak ke aliran darah untuk menyediakan bahan bakar tambahan agar seseorang lebih waspada.
Baca juga: Studi Sebut Virus Corona Bisa Bertahan di Air Mani
Respons tubuh saat menghadapi stres tersebut umumnya normal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan.
Namun, apabila sistem saraf otonom tersebut terus-menerus diaktifkan seperti saat menghadapi pandemi corona, dampaknya bisa memengaruhi kesehatan.
Dalam jangka pendek, stres kronis dapat mengganggu sistem daya tahan tubuh sampai sistem pencernaan.
Dalam jangka panjang, stres kronis ini dapat menyebabkan migrain, penyakit jantung dan stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, depresi, dan gangguan kecemasan.
"Situasi pandemi yang kita hadapi termasuk pemicu stres ekstrem. Kondisi ini rentan mengganggu kesehatan tubuh dan pikiran kita," kata Koenen.
Dalam kondisi pandemi corona, wajar jika beberapa di antara Anda mungkin merasa gelisah, susah tidur, pusing, mual, tidak berselera makan, atau sering mimpi buruk.
Gejala tersebut umumnya akan menghilang seiring berjalannya waktu.
Namun, bagi orang yang merasakan gejala tersebut berlangsung lebih dari satu bulan, dan sampai memengaruhi hubungan pribadi dan pekerjaan, bisa jadi stres mulai memengaruhi kesehatan mental.
Kabar baiknya, gangguan kesehatan mental dan berimbas pada fisik ini bisa diatasi lewat bantuan tenaga kesehatan mental profesional.
Baca juga: Bagaimana Infeksi Virus Corona Bisa Picu Stroke pada Kalangan Muda?
Paparan informasi seputar Covid-19 berlebihan bisa memicu stres dan cemas.
Namun, Anda tetap perlu memperbarui informasi sesekali dari sumber kredibel untuk memantau perkembangan wabah penyakit ini.
Hal yang tak kalah penting, lindungi diri Anda dan bantu orang lain yang membutuhkan untuk mengurangi stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.