Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Tak Sehat, Nasi Putih Juga Punya Manfaat Kesehatan

Kompas.com - 18/05/2020, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Nasi putih menjadi makanan pkok sebagian besar masyarakat Indonesia.

Namun, banyak orang menilai nasi putih adalah pilihan makanan pokok yang tidak sehat.

Pasalnya, nasi putih terbuat dari beras yang mengalami proses penggilingan sehingga lapisan pelindung, dedak, dan inti yang kaya nutrisi di dalamnya hilang.

Itu sebabnya, nasi putih selalu diklaim sebagai bahan makanan yang mengandung kalori kosong serta rendah nutrisi.

Baca juga: Waspadai, 4 Dampak Negatif Binge Watching Pada Kesehatan

Selain itu, nasi putih juga kaya akan kandungan gula sehingga berpotensi meningkatkan risiko diabetes. Melansir laman Healthline, berikut dampak negatif nasi putih bagi kesehatan:

- Meningkatkan risiko sindrom metabolik

Sindrom metabolik adalah sekelompok faktor risiko yang bisa menyebabkan seseorang mengalami berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan stroke.

Faktor-faktor risiko tersebut antara lain:

  • tekanan darah tinggi
  • kadar gula darah tinggi
  • kadar trigliserida tinggi
  • lingkar pinggang yang besar
  • kadar kolesterol baik atau HDL yang rendah.

Riset menunjukan, orang yang sering mengonsumsi nasi putih dalam jumlah besar berisiko tinggi mengalami sindrom metabolik.

- Meningkatkan risiko obesitas

Nasi putih tergolong biji-bijian olahan karena terbuat dari padi yang telah dihilangkan bagian dedak dan inti yang kaya akan nutrisinya.

Sementara itu, berbagai riset telah membuktikan mengonsumsi biji-bijian olahan yang terlalu banyak bisa menyebabkan obesitas.

Hal ini disebabkan karena kandungan serat pada nasi putih hanya sedikit sehingga hanya memberi rasa kenyang dalam waktu singkat.

Keunggulan nasi putih

Meski demikian, nasi putih masih memiliki beberapa keunggulan tersendiri yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut keunggulan nasi putih yang baik untuk kesehatan:

- Rendah kandungan arsenik

Sebagian besar padi yang diguanakan sebagai nasi terkontaminasi oleh arsenik. Padahal, kadar arsenik yang tinggi bisa meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Arsenik juga bisa meracuni saraf dan mempengaruhi fungsi otak. Jenis beras tertentu mengandung jumlah arsenik yang lebih tinggi daripada jenis beras lainnya.

Biasanya, arsenik cenderung menumouk di bagian dedak. Karena bagian dedak dalam beras putih telah dihilangkan dalam proses penggilingan, itu sebabnya nasi putih mengandung jumlah arsenik yang lebih rendah daripada jenis beras lainnya.

Baca juga: Punya Banyak Dampak Buruk, Ini 4 Cara Atasi Emotional Eating

- Mudah dicerna

Mereka yang mengalami masalah pencernaan - seperti radang usus - biasanya disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah serat.

Selain itu, orang yang mengalami mulas, mual dan muntah atau memerlukan pemulihan dari prosedur medis yang mempengaruhi pencernaan juga seringkali disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah serat.

Pasalnya, serat bisa membebani kerja sakuran pencernaan. Dengan mengurangi makanan berserat, beban kerja saluran pencernaan menjadi lebih ringan.

Nasi putih memiliki kandungan serat yang rendah sehingga mudah dicerna dan baik untuk mereka yang bermasalah dengan pencernaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com