Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/05/2020, 12:00 WIB

Hipertensi pada bayi yang baru lahir dinamakan hipertensi pulmonari yang disebabkan oleh karena ketidakmampuan tubuhnya dalam menghasilkan nitrogen monoksidan (NO) atau mengidap kelainan sickle cell.

Baca juga: WHO Ingatkan Anak Muda Juga Berisiko Terkena Covid-19 yang Parah

Sementara pada anak-anak, hipertensi bisa dipicu oleh kondisi obesitas atau kegemukan.

Pada anak-anak yang mengalami obesitas, 30 persen dari mereka mengalami tekanan darah tinggi ketika beranjak dewasa.

Bagi anak-anak yang sering mengalami ketakanan darah tinggi, ketika tumbuh menjadi remaja akan menjadi penderita hipertensi.

Demikian juga dengan remaja yang cenderung mengalami tekanan darah tinggi. Saat dewasa kelak, mereka berpeluang besar menderita tekanan darah tinggi.

Risiko tersebut bakal semakin besar apabila anak-anak dan remaja tersebut memiliki garis keturnan penderita hipertensi.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Imunitas Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Selain itu, gaya hidup turut memengaruhi kecepatan mereka menjadi seorang penderita hipertensi.

Berikut ini perilaku yang bisa mempercepat anak-anak dan remaja menjadi penderita hipertensi:

  • Penerapan pola diet atau pola makan yang tidak sehat
  • Hidup malas-malasan
  • Memiliki kebiasaan merokok
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu

Bayi yang lahir prematur ketika dewasa, dikatakan juga berisiko tinggi terhadap hipertensi.

Bayi yang lahir pada saat kehamilan berusia 33-36 minggu, memiliki risiko hipertensi sebesar 24 persen.

Sementara bayi yang lahir saat usia kehamilan berusia 29 minggu, memiliki risiko hipertensi hingga 50 persen.

Selain itu, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang mengalami hipertensi gestantional atau hipertensi yang terjadi saat masa kehamilan, ketika dewasa berisiko tinggi juga alami tekanan darah tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+