Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat

Kompas.com - Diperbarui 09/06/2022, 14:14 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

7. Kantong empedu

Kantung empedu berfungsi menyimpan dan memekatkan empedu dari hati, dan kemudian melepaskannya ke dalam usus dua belas jari di usus kecil untuk membantu menyerap dan mencerna lemak.

8. Usus besar

Usus besar adalah tabung berotot sepanjang kurang lebih 1,82 m yang menghubungkan usus kecil ke rektum.

Usus besar antara lain terdiri dari sekum, kolon asendens (kanan), kolon transversum (melintasi), kolon desendens (kiri), dan kolon sigmoid, yang terhubung ke rektum.
Usus ini bertanggung jawab untuk memproses limbah yang tersisa dari proses pencernaan.

Limbah atau kotoran dilewatkan melalui usus besar dengan cara peristaltik. Pertama dalam keadaan cair dan akhirnya dalam bentuk padat.

Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Kotoran kemudian disimpan dalam usus sigmoid (berbentuk S) sampai ada dorongan untuk mengosongkannya.

Gerak peristaltik lalu akan mendorong tinja ke dalam rektum sekali atau dua kali sehari hingga dikeluarkan melalui anus.

9. Rektum

Rektum adalah ruang lurus 8 inci yang menghubungkan usus besar ke anus.

Tugas rektum adalah menerima tinja dari usus besar dan mengirim sinyal ada tinja yang harus dievakuasi (dibuang keluar) dan memegang tinja sampai evakuasi terjadi.

Baca juga: Kenali Pusing yang Bisa Jadi Gejala Stroke

10. Anus

Anus adalah bagian terakhir dari saluran pencernaan.

Organ ini berbentuk saluran sepanjang 2 inci atau 5,08 cm yang terdiri dari otot-otot dasar panggul dan dua sfingter anal (internal dan eksternal).

Anus dikelilingi oleh otot-otot sfingter yang penting dalam memungkinkan mengontrol pengeluaran tinja.

Otot dasar panggul menciptakan sudut antara rektum dan anus yang dapat menghentikan tinja keluar ketika itu tidak seharusnya.

Sfingter internal selalu kencang, kecuali ketika feses memasuki rektum. Hal ini berfungsi agar seseorang bisa mencegah BAB tanpa disadari ketika tidur atau tidak menyadari kehadiran feses.

Cara menjaga sistem pencernaan tetap sehat

Sistem pencernaan harus tetap sehat agar berfungsi dengan baik untuk mengolah makanan.

Jika terjadi gangguan pada sistem pencernaan, sebaiknya ditanggulangi segera karena dalam jangka panjang kondisi tersebut dapat memengaruhi status gizi seseorang.

Beberapa penyakit yang sering terjadi pada sistem pencernaan, antara lain:
Sakit maag

  • Penyakit asam lambung
  • Diare
  • Sembelit
  • Ambien

Melansir Health Line, untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan, siapa saja disarankan untuk melakukan beberapa kebiasaan berikut:

  1. Banyak minum air putih
  2. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian
  3. Hindari stres
  4. Rajin olahraga
  5. Makan dengan cara yang baik, seperti tidak berlebih dan tidak terburu-buru

Apabila mengalami masalah atau gangguan pada sistem pencernaan, sebaiknya segeralah konsultasikan kepada dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com