Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2020, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Susu sapi dipercaya banyak orang sebagai minuman bernutrisi tinggi karena kandungnan protein, kalsium, vitamin dan berbagai mineral menyehatkan di dalamnya.

Namun, susu sapi juga kaya akan lemak yang dipercaya banyak orang bisa menambah berat badan.

Itu sebabnya, banyak orang menghindari minuman bernutrisi tersebut karena tak ingin mengalami obesitas. Bagaimana faktanya?

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Kolagen Tinggi

Nutrisi susu sapi

Susu sapi yang banyak dijual di toko biasanya memiliki prosentase lemak yang berbeda.

Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.

Biasanya, dalam setiap 240 mililiter susu sapi murni juga mengandung 150 kalori dengan presentasi lemak 8 gram.

Untuk susu rendah lemak, kandungan kalori biasanya mencapai 125 hingga 100 kalori dengan kadar lemak lima hingga 2,5 gram.

Sementara itu, dalam setiap 240 mililiter susu skim hanya mengandung 80 kalori dengan kadar lemak nol hingga satu gram saja.

Susu sapi juga kaya akan kalsium dan Vitamin D yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kandungan vitamin A yang tinggi juga membuat susu sapi bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Dua protein utama dalam susu sapi, yakni whey dan kasein, juga terbukti membantu mengurangi tekanan darah dan kolesterol.

Penelitian juga menunjukkan minum susu setelah berolahraga dapat membantu membangun otot tanpa lemak dan meningkatkan komposisi tubuh.

Benarkah minum susu menambah berat badan?

Melansir Healthline, susu kaya akan kalori, protein, lemak dan berbagai nutrisi yang bisa meningkatkan berat badan.

Manfaat ini sangat cocok untuk para atlet dan binaragawan yang perlu menambah otot.

Mereka yang memiliki berat badan terlalu rendah juga bisa mengonsumsi susu untuk mendapatkan tubuh ideal.

Peningkatan berat badan terjadi karena julah kalori yang kita konsumsi lebih banyak daripada kalori yang kita bakar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com