Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ketosis dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - 16/06/2020, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Diet ketogenik dipercaya mampu membantu menurunkan berat badan dalam waktu singkat. 

Program diet ini melibatkan pembatasan asupan karbohidrat agar tubuh mengalami proses ketosis untuk membantu mengurangi berat badan.

Selain itu, proses ketosis juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti mengurangi kejang pada anak-anak epilepsi.

Lalu, apa itu ketosis? Apakah proses ketosis menimbulkan efek samping?

Ketosis adalah keadaan metabolisme di mana lemak menyediakan sebagian besar bahan bakar untuk tubuh.

Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Bau Badan Tak Sedap

Ini terjadi ketika ada asupan glukosa yang merupakan sumber bahan bakar sel terbatas.

Untuk memasuki proses ketosis, kita perlu mengurangi asupan karbohirat minimal 20 gram karbohidrat per hari.

Hal ini membuat kita harus menghindari makanan tertentu seperti biji-bijian, permen, dan minuman ringan bergula. Kita juga harus mengurangi konsumsi kacang-kacangan, kentang, dan buah.

Ketika mengonsumsi makanan yang rendah karbohidrat, kadar hormon insulin turun dan asam lemak dilepaskan dari penyimpanan lemak tubuh dalam jumlah besar.

Manfaat Kesehatan Ketosis

Selain membantu penurunan berat badan, ketosis juga memiliki beberapa manfaat kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan diet ketogenik dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, ketosis juga membantu orang yang memiliki penyakit seperti:

  • sindrom metabolik
  • resistensi insulin
  • diabetes tipe 2.
  • jerawat
  • kanker
  • sindrom ovarium polikistik (PCOS)
  • penyakit sistem saraf seperti Alzheimer.

Proses ketosis juga dianggap membantu mengatasi kejang pada penderita epilepsi. Epilepsi adalah gangguan otak yang ditandai dengan kejang berulang.

Menurut data healthline, gangguan ini adalah kondisi neurologis yang sangat umum, mempengaruhi sekitar 70 juta orang di seluruh dunia.

Pada awal 1920-an, diet ketogenik diperkenalkan sebagai pengobatan untuk epilepsi pada orang yang tidak menanggapi terapi obat.

Riset juga menunjukan banyak anak-anak penderita epilepsi mengalami pengurangan kejang secara besar-besaran usai melakukan diet ketogenik, dan beberapa bahkan mengalami remisi total.

Baca juga: Ibu Menyusui Minum Kopi, Apakah Berpengaruh pada Bayi?

Efek samping

Proses ketosis juga bisa memicu gejala berikut:

  • sakit kepala
  • kelelahan
  • mudah marah
  • sembelit
  • sulit tidur
  • mual
  • sakit perut
  • susing
  • sakit otot
  • bau mulut.

Untuk mencegah dan meredakane efek samping tersebut, kita bisa minum banyak air putih.

Selain itu, proses ketosis juga bisa mempengaruhi persediaan ASI. Oleh karena itu, ibu menyusui tidak direkomendasikan untuk melakukan diet keto.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com