Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/06/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Mual dan muntah saat awal kehamilan atau morning sickness biasanya dialami banyak wanita.

Tentunya, hal ini akan membuat para wanita kewalahan dan tak bisa beraktivitas seperti biasanya.

Sebenarnya, apa pemicu morning sickness pada awal kehamilan dan bagaimana cara mengatasinya?

Baca juga: Apakah Boleh Olahraga saat Haid?

Penyebab

Menurut spesialis Obstetri dan Ginekologi Julian Peskin, morning sickness biasanya disebabkan oleh peningkatan kadar hormon progesteron yang memicu ketegangan pada otot polos pada perut dan usus.

  • otot polos yang menengang bisa memicu hal berikut:
  • proses pencernaan melambat sehingga makanan berada lebih lama di perut
  • sfigter esofagus atau katup antara lambung dan esofagus mengendur sehingga membuat isi perut naik dan kembali ke kerongkongan
  • memicu rasa mulas yang memperburuk mual.

Selain itu, hormon estrogen juga meningkat selama masa kehamilan yang turut memicu perasaan mual dan muntah.

Setiap wanita merasakan pengalaman morning sickness yang berbeda-beda. Bahkan, beberapa wanita juga bisa mengalami morning sickness parah atau dalam istilah medis disebut hiperemesis gravidarum.

Hal ini bisa terjadi karena kadar hormon hCG (human uman chorionic gonadotropin) yang lebih tinggi.

Selain tingginya kadar hormon, morning sickness juga bisa dipicu oleh faktor berikut:

  • hamil anak kembar 
  • kelelahan yang berlebihan
  • stres emosional
  • sering bepergian.

"Morning sickness adalah hal alami yang dialami wanita saat hamil, terutama di usia kandungan minggu ke lima atau enam. Kondisi ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke sembilan," ucap Peskin.

Morning sickness biasanya akan hilang secara bertahap pada minggu ke 12 hingga 14 usia kehamilan.

Menurut Peskin, morning sickness yang tiba-tiba hilang justru menandakan adanya bahaya.

"Jika Anda bangun suatu hari dan menyadari bahwa mual di pagi hari Anda telah hilang dalam semalam, segera hubungi dokter," tambah Peskin.

Di sisi lain, terlalu sering muntah saat masa kehamilan juga bisa menyebabkan dehidrasi dan ketidak seimbangan elektrolit dengan gejala berikut:

  • mulut kering
  • kulit kering atau gatal
  • pusing
  • merasa lemah
  • produksi urin menurun.

Baca juga: Pola Tidur Tak Teratur Sebabkan Penyakit Jantung, Bagaimana Baiknya?

Cara mengatasi

Tidak ada cara instan untuk mengatasi morning sickness di awal kehamilan. Untuk mencegah efek samping dari morning sickness, para wanita bisa melakukan perubahan gaya hidup seperti:

  • banyak istirahat
  • menghindari makanan atau aroma yang mendatangkan mual
  • mengonsumsi sesuatu seperti roti panggang atau biskuit sebelum bangun dari tempat tidur
  • mengonsumsi banyak cairan
  • mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung jahe.

Jika morning sickness yang dialami sangat parah, Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Dokter biasanya akan memberikan obat khusus seperti berikut:

  • antihistamin: untuk membantu mual dan mabuk perjalanan
  • phenothiazine: untuk membantu menenangkan mual dan muntah yang parah
  • metoclopramide (Reglan): untuk membantu perut memindahkan makanan ke usus dan membantu mual dan muntah
  • antasida: untuk menyerap asam lambung dan membantu mencegah refluks asam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com