Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat Hormonal: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Menghilangkan

Kompas.com - 29/06/2020, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Jerawat hormonal adalah salah satu problem kulit karena perubahan hormon.

Perubahan hormon jamak terjadi selama masa pubertas. Akan tetapi, jerawat karena hormon bisa memengaruhi orang dewasa di segala usia.

Melansir Healthline, perubahan hormon sangat umum pada wanita. Utamanya karena perubahan hormon saat menstruasi dan menopause.

Baca juga: 7 Bahan Masker Organik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Penyebab jerawat hormonal

Dunia medis sebenarnya tidak mengenal istilah jerawat karena hormon atau jerawat hormonal.

Melansir Medical News Today, para pakar menyebut, hormon memang bukan faktor utama penyebab jerawat.

Tapi, ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan jerawat pada orang dewasa.

Produksi hormon testosteron yang meningkat selama masa pubertas dapat meningkatkan produksi minyak di kulit.

Minyak berlebih ini bisa jadi ladang subur tempat tumbuhnya jerawat.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Membandel Menurut Ahli Dermatologi

Hormon lain juga berperan dalam memicu jerawat. Bagi wanita, perubahan hormon selama kehamilan, menstruasi, dan menopause juga bikin jerawatan.

Penurunan kadar estrogen menjelang menopause dapat meningkatkan risiko jerawat.

Saat hormon estrogen mencapai titik kritis, rasio hormon baru dapat memicu kelenjar minyak aktif. Dampaknya, kulit jadi gampang berjerawat.

Baca juga: 3 Manfaat Sabun Pepaya untuk Wajah, Bikin Cerah sampai Atasi Jerawat

Ciri-ciri jerawat hormonal

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Ada beberapa tanda-tanda jerawat Anda disebabkan perubahan hormon dalam tubuh. Melansir Self, berikut ciri-ciri jerawat karena hormon:

  • Jerawat muncul selepas masa remaja

Jerawat hormonal bisa terjadi kapan saja. Memang benar, di usia 20-an perubahan hormon sangat aktif.

Namun, usia tidak bisa jadi patokan mandeknya jerawat. Jerawat karena hormon bisa memengaruhi orang berusia 20 tahun sampai 49 tahun.

  • Jerawat tumbuh di pipi, dagu, dan rahang

Selama masa pubertas, jerawat kerap muncul di zona-T seperti dahi, hidung, dan dagu.

Sedangkan pada orang dewasa, jerawat karena hormon terbentuk di bawah area wajah, termasuk pipi, dagu, sekitar rahang, dan terkadang leher.

Baca juga: Masker Oatmeal untuk Jerawat, Kulit Kering, dan Kulit Berminyak

  • Jerawat muncul sebulan sekali

Jerawat hormonal kerap muncul seiring silkus hormon manusia, misalkan siklus hadi.

Selain itu, jerawat karena hormon juga masih bisa dialami wanita yang mengalami perubahan hormon estrogen dan progestero menjelang menopause.

Jerawat karena hormon cenderung muncul di tempat sama setiap bulan.

Kendati demikian, ada juga penderita jerawat hormon yang tempatnya berubah, tergantung tempat minyak tersumbat di pori kulit.

  • Benjolan jerawat terasa menyakitkan

Benjolan jerawat karena hormon umumnya berupa kista yang menyakitkan.

Kista ini bisa berubah menjadi benjolan di bawah permukaan kulit yang empuh saat disentuh.

Jerawat ini juga kerap muncul di tempat yang sama dan berulang, menyebabkan jerawat kronis. Perlu penanganan khusus untuk menghilangkan jenis jerawat meradang ini.

Baca juga: Efek Buruk Begadang bisa Sebabkan Jerawat Bermunculan, Kok Bisa?

Cara menghilangkan jerawat karena hormon

ilustrasi jerawatshutterstock/LADO ilustrasi jerawat
Perawatan yang tepat bisa jadi cara menghilangkan jerawat hormonal. Berikut beberapa tipsnya:

  1. Cuci wajah minimal dua kali sehari dan setelah berkeringat
  2. Gunakan sabun atau pembersih yang ringat dan air hangat, bukan air panas
  3. Hindari penggunaan scrub yang kasar, hindari juga menggosok, mengelupas, atau mengikis jerawat karena bisa memicu peradangan
  4. Hindari makeup berat dan pastikan produk perawatan wajah berbasis air dan nonkomedogenik
  5. Jika memungkinkan, hindari tempat dengan kelembaban tinggi yang bisa memicu keringat berlebih

Baca juga: Kiat Memilih Toner yang Tepat untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Penggunaan obat jerawat karena hormon disesuaikan dengan tingkat keparahannya.

Jerawat ringan bisa diobati dengan krim antijerawat yang dijual bebas di toko atau apotek.

Pilih obat atau krim antijerawat yang mengandung benzoil peroksida atau retinoid.

Jika Anda ingin menghilangkan jerawat secara alami, pilih produk perawatan kulit yang mengandung tea tree, alpha hydroxy acid (AHA), atau teh hijau.

Kandungan ketiga bahan tersebut disebut ampuh melawan jerawat.

Selain menggunakan obat-obatan baik kimia maupun alami, batasi asupan gula, produk susu, gandum, pasta, dan daging merah.

Makanan tersebut dapat memicu peradangan dan membuat jerawat karena hormon semakin parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com