Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

Kompas.com - 02/07/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit diabetes adalah penyakit kronis yang pada kenyataannya tidak bisa disembuhkan.

Penderita diabetes dan keluarga harus mengerti, yang ada adalah konversi diabetes menjadi, misalnya diabetes yang terkontrol oleh diet saja.

Tujuan dari pengobatan diabetes sendiri adalah untuk mengontrol kadar gula darah penderita dalam kadar atau mendekati normal, serta mencegah komplikasi berbahaya yang dapat terjadi pada penderita diabetes.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 1

Dalam pengobatan diabetes, langkah pertama yang harus dilakukan adalah penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olahraga.

Apabila dengan langkah pertama ini tujuan pengobatan belum tercapai, dapat dikombinasikan dengan langkah farmakologis atau pemberian obat diabetes.

Berikut ini beberapa jenis obat diabetes yang dijual bebas atau perlu resep dokter, berikut efek sampingnya:

Obat diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana sel-sel β Langerhans kelenjar pankreas rusak, sehingga tidak lagi dapat memproduksi insulin.

Maka dari itu, terapi insulin merupakan satu keharusan bagi penderita diabetes tipe 1 untuk mengontrol kadar gula darah.

Meski sebagian besar penderita DM Tipe 2 tidak memerlukan terapi insulin, namun hampir 30 persen ternyata memerlukan terapi insulin juga di samping terapi hipoglikemik oral.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang mungkin diperlukan oleh penderita diabetes tipe 1:

1. Insulin

Melansir Mayo Clinic, siapa pun yang menderita diabetes tipe 1 membutuhkan terapi insulin seumur hidup.

Jenis insulin ada banyak, di antaranya yakni:

  • Short-acting (regular) insulin

Insulin kerja singkat memerlukan waktu 30-60 menit untuk menjadi aktif dalam aliran darah.

Contoh insulin ini, yakni insulin glulisine (Apidra), insulin lispro (Humalog) dan insulin aspart (Novolog).

  • Rapid-acting insulin

Insulin kerja cepat membutuhkan waktu 15 menit untuk menurunkan kadar gula darah, namun efeknya tidak terlalu lama.

Contoh insulin ini, yakni Humulin R dan Novolin R.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

  • Intermediate-acting (NPH) insulin

Insulin kerja menengah mulai bekerja pada 1-4 empat jam sejak penyuntikan.

Contoh insulin ini, yakni insulin NPH (Novolin N, Humulin N).

  • Long-acting insulin

Insulin kerja panjang memerlukan waktu hingga 4 jam untuk sampai ke dalam aliran darah, namun bisa bertahan selama 14-24 jam.

Contoh insulin ini, yakni insulin glargine (Lantus, Toujeo Solostar), insulin detemir (Levemir) dan insulin degludec (Tresiba).

Insulin tidak dapat dikonsumsi secara oral untuk menurunkan gula darah karena enzim lambung akan memecah insulin, mencegah aksinya.

Para penderita diabetes harus menerimanya melalui suntikan atau pompa insulin.

Untuk suntikan, Anda dapat menggunakan jarum halus dan jarum suntik atau pena insulin untuk menyuntikkan insulin di bawah kulit.

Pena insulin terlihat mirip dengan pena tinta dan tersedia dalam varietas sekali pakai atau isi ulang.

Baca juga: 6 Tips Aman Mengonsumsi Jus untuk Penderita Diabetes

Jika Anda memilih suntikan, Anda mungkin membutuhkan campuran jenis insulin untuk digunakan sepanjang hari.

Sementara, alat pompa insulin dapat digunakan untuk memompa insulin secara otomatis ke dalam tubuh penderita diabetes, sehingga lebih praktis.

Jenis pompa ini dapat dikenakan dalam berbagai cara, seperti pada ikat pinggang, di saku atau dengan sabuk pompa yang dirancang khusus.

Ada juga opsi pompa insulin nirkabel untuk dimanfaatkan penderita diabetes.

Pompa diprogram untuk mengeluarkan insulin kerja cepat dalam jumlah tertentu secara otomatis.

Beberapa penelitian telah mengungkap bahwa pada beberapa orang pompa insulin bisa lebih efektif mengendalikan kadar gula darah daripada suntikan.

Tetapi banyak orang mencapai kadar gula darah yang baik dengan suntikan juga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com