Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2020, 16:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit pes atau dikenal juga dengan sampar adalah penyakit infeksi mematikan yang disebabkan oleh bakteri.

Bakteri penyebab pes ditularkan melalui binatang sejenin rodent sebagai binatang karier dari bakteri tersebut.

Beberapa binatang yang dapat menularkan pes, yakni tikus, marmot, kelinci, anjing, dan kucing.

Baca juga: Kasus Baru Wabah Pes Muncul di Mongolia, China Langsung Siaga 3

Gejala penyakit pes

Gejala penyakit pes pada masing-masing orang bisa berbeda, tergantung lokasi yang terinfeksi bakteri pes.

Misalnya saja, pes yang menyerang getal bening dapat memperlihatkan gejala-gejala, berupa:

  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Nyeri pada otot-otot
  • Kejang
  • Pembengkakan kelenjar getah bening terutama di daerah pelipatan paha, ketiak, leher

Sementara, pes yang menyerang paru-paru dapat memperlihatkan gejala penyakit pes berupa:

  • Batuk
  • Sesak napas
  • Batuk berdahak darah
  • Nyeri dada saat menarik napas dalam-dalam

Baca juga: Rabies: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Sedangkan, pes yang menyerang pembuluh darah memperlihatkan gejala-gejala, seperti:

  • Sakit perut
  • Gampang mengalami lebab karena perdarahan
  • Demam
  • Mual dan muntah

Penyebab penyakit pes

Melansir Buku Mengenali Keluhan Anda: Info Kesehatan Umum untuk Pasien (2013) oleh Dr. Ayustawati, PhD, penyakit pes disebabkan oleh bakteri bernama Yersinia pestis.

Bakteri disebarkan lewat kutu yang hidup pada bulu rodent yang terinfeksi bakteri tersebut.

Penyakit pes yang mengenai paru-paru bisa menimbulkan peradangan paru-paru.

Pada manusia, kuman penyebab pes dapat disebarkan melalui droplet yang dikeluarkan saat penderita batuk.

Beberapa orang yang sering diserang oleh bakteri pes antara lain, kelenjar getah bening, paru-paru, dan pembuluh darah.

Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari

Cara mengobati penyakit pes

Penderita yang terserang pes perlu penanganan secepat mungkin. Apabila penanganan tidak didapatkan penderita dalam waktu 24 jam, bisa menimbulkan kondisi fatal, bahkan menyebabkan kematian.

Antibiotik, oksigen, infus dan pernapasan bantuan mungkin diperlukan untuk membutuh bakteri yang menyerang penderita dan memperbaiki kondisi penderita.

Jika seseorang punya kontak dengan penderita pes, mereka perlu diperiksa oleh dokter untuk melihat apakah terkena penyakit pes atau tidak.

Dokter mungki akan memberikan juga antibiotik untuk mencegah penularan penyakit pes.

Cara mencegah penyakit pes

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit pes, selain menghindari kontak dengan penderita.

Berikut sarannya:

  • Mengontrol populasi tikus dapat menurunkan risiko munculnya epidemi atau wabah pes
  • Vaksinasi untuk pes sudah tersedia, tapi memang efektifitasnya belum meyakinkan

Baca juga: Alasan Air Hangat Lebih Tepat untuk Mengompres Anak Demam

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com