Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Medis Sindrom Baby Brain yang Bikin Ibu Hamil Gampang Lupa

Kompas.com - 19/07/2020, 06:02 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kehamilan membuat banyak perubahan pada tubuh seorang perempuan. Beberapa perubahan bahkan membuat frustrasi.

Salah satunya mengenai gangguan yang membuat ibu sering lupa dan sulit berkonsentrasi. Sindrom ini dikenal dengan baby brain atau pregnancy brain.

Banyak ahli pada mulanya menyebut kurang tidur sebagai alasan utama dari sindrom ini.

Baca juga: 10 Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

Pada wanita hamil, tidur dengan nyenyak bisa dikatakan sulit didapatkan karena susah menemukan posisi tidur yang benar-benar nyaman tanpa gangguan rasa sesak atau heartburn.

Alasan ini membuat baby brain kerap dianggap sebagai mitos belaka. Tapi, benarkah demikian?

Sebuah penelitian di Australia mengkonfirmasi baby brain sebagai suatu gangguan kesehatan yang nyata dan terukur pada ibu hamil.

Para peneliti dari Deakin University, Australia melakukan meta-analisis terhadap 20 penelitian yang melibatkan 1.200 wanita untuk membuktikannya.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa fungsi kognitif secara keseluruhan pada wanita hamil lebih buruk dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil.

Gejala baby brain

Gangguan yang juga sering disebut dengan "mumnesia" tersebut sering dimanisfestasikan sebagai semacam kenaikan kekosongan pikiran.

Beberapa gejala yang sering dilaporkan misalnya adalah:

  • sering lupa,
  • kehilangan jejak percakapan,
  • mengalami kesulitan membaca, dan
  • menunda pekerjaan.

Baca juga: 9 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

"Fungsi kognitif umum, memori, dan fungsi eksekutif otak berkurang secara signifikan selama trimester ketiga kehamilan, namun tidak selama dua trimester awal," tulis laporan tersebut dalam Medical Journal of Australia yang terbit pada Januari 2018.

Dalam penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa sebenarnya perubahan fungsi kognitif dan memori sudah terjadi sejak awal kehamilan.

Tapi gangguan ini baru terlihat jelas pada trimester ketiga.

"Penurunan (kognitif) mulai terjadi antara trimester pertama dan kedua, dan kemudian terlihat seperti stabilisasi... tapi paling jelas pada trimester ketiga," ungkap Linda Bryne, penulis utama penelitian ini dikutip dari ABC News.

Profesor Bryne juga mengatakan bahwa hasil ini konsisten dengan temuan terbaru tentang reduksi jangka panjang volume materi abu-abu otak selama kehamilan terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com