Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/07/2020, 18:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Stroke bisa terjadi saat pasokan darah ke bagian otak terganggu atau berkurang.

Dilansir dari Mayo Clinic, saat pasokan darah ke otak berkurang, jaringan otak tak bisa mendapat oksigen dan nutrisi.

Akibatnya, sel-sel di otak bisa mati dalam hitungan menit dan berdampak pada tubuh.

Baca juga: Cegah Sakit Jantung dan Stroke, Ini Pentingnya Rutin Cek Kolesterol Sejak Muda

Penyebab stroke

Ada dua penyebab stroke yang utama, yakni penyumbatan pembuluh darah arteri pemicu stroke iskemik dan pecahnya pembuluh darah pemicu stroke hemoragik.

Ada juga penderita yang mengalami gangguan pasokan darah sementara ke otak atau transient ischemic attack (TIA). Kondisi ini tidak menimbulkan gejala penyakit yang lama.

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Terdapat beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan risiko stroke, di antaranya:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Malas bergerak
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Konsumsi narkoba
  • Punya tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes
  • Merokok
  • Punya masalah tidur apnea
  • Punya riwayat penyakit jantung
  • Keluarga punya riwayat stroke dan penyakit jantung
  • Infeksi virus corona atau Covid-19

Baca juga: Anda Doyan Tidur? Awas Risiko Stroke Mengintai

Gejala stroke

Ilustrasi strokeshutterstock Ilustrasi stroke
Stroke adalah kondisi darurat medis. Perawatan dan penanganan cepat penting karena bisa mengurangi risiko kerusakan otak, komplikasi, sampai kematian.

Melansir Web MD, untuk mendeteksi gejala stroke, gunakan tes di bawah ini:

  • Wajah

Tersenyum lalu amati apakah satu sisi wajah terkulai, perot, atau tidak simetris

  • Lengan

Angkat kedua tangan ke atas dan amati apakah salah satu lengan jatuh ke bawah

  • Bicara

Ucapkan frasa singkat dan periksa apakah bicaranya cadel, tidak jelas, atau aneh

Baca juga: Istri Pukul Suami Penderita Stroke, Waspada Gejala Caregiver Burnout

Apabila ketiga jawaban di atas adalah iya, segera cari pertolongan medis dan catat kapan gejala penyakit muncul.

Perbedaan waktu menit penting dalam menangani stroke. Bila perlu, panggil ambulance agar lebih cepat menjangkau rumah sakit.

Perawatan medis stroke paling baik dilakukan dalam rentang waktu selang tiga jam sejak gejala awal penyakit muncul.

Jika stroke disebabkan pembuluh darah yang pecah, dokter akan menghentikan pendarahan sesegera mungkin.

Baca juga: Bagaimana Infeksi Virus Corona Bisa Picu Stroke pada Kalangan Muda?

Tanda-tanda stroke

Beberapa penderita terkadang tanda-tanda stroke sebelum penyakit menyerang.

Tanda-tanda ini bisa muncul secara bertahap atau mendadak. Beberapa tanda-tanda stroke tersebut di antaranya:

  • Mati rasa atau rasa lemah di wajah, lengan, atau kaki, terutama di satu bagian tubuh
  • Bingung atau susah memahami penjelasan orang lain
  • Susah bicara
  • Pandangan tidak jelas, bisa di satu mata atau kedua mata
  • Saat berjalan sering tidak seimbang
  • Kerap pusing
  • Sakit kepala parah tanpa penyebab jelas

Jika Anda merasakan beberapa tanda-tanda stroke di atas segera konsultasi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com