Beberapa riset telah membuktika bahwa hubungan seks yang teratur bisa meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh.
Menurut para ahli, orang yang sering berhubungan seks, yakni sekitar satu hingga dua kali smeinggu, memiliki imunoglobin yang lebih tinggi.
Imunoglobin adalah antibodi yang hidup di jaringan mukosa,seperti kelenjar ludah, hidung, dan jaringan vagina.
Baca juga: Apakah Penyakit Hepatitis Menular?
Riset 2004 membutkikan bahwa frekuensi ejakulasi yang tinggi dapat mengurangi risiko kanker prostat.
Penelitian ini menyelidiki hampir 30.000 pria untuk melihat frekuensi ejakulasi di kalangan pria.
Dari analisis data, peneliti membuktikan bahwa mereka yang ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah daripada pria yang hanya mengalami ejakulasi empat hingga tujuh kali per bulan.
Seks dapat berfungsi sebagai cara alami untuk menghilangkan stres. Riset 2019 telah membuktikan adanya kaitan keintiman antar pasangan dengan tingkat hormon kortisol dalam tubuh.
Kortisol adalah hormon steroid di tubuh yang merupakan hasil dari respon stres. Para peneliti menemukan bahwa ekspresi keintiman, baik karena hubungan seksual atau tidak, membantu menyeimbangkan tingkat kortisol pada pria dan wanita.
Selain itu, seks juga memicu pelepasan oksitosin, endorfin, dan hormon pemicu rasa bahagia lainnya yang membantu meminimalisir tingkat stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.