Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Terjadi saat Kanker Payudara Mengalami Metastasis

Kompas.com - 04/08/2020, 19:32 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Metastasis adalah kondisi ketika sel kanker mulai menyebar ke bagian tubuh lain.

Ketika hal ini terjadi, maka sangat sulit untuk memberikan pengobatan yang efektif pada pasien.

Metastasis biasanya terjadi ketika kanker telah mencapai tahap stadium empat.

Pada kasus kanker payudara, riset membuktikan hanya sekitar 27 persen pasien yang mampu bertahan hidup selama lima tahun ketika sel kanker telah mengalami metastasis.

Baca juga: Sering Terlihat Sama, Begini Beda Demam Biasa dan Alergi

Metastasis kanker payudara

Kanker payudara yang bermetastasis biasanya menyebar ke area tulang, otak, paru-paru, dan hati.

Jika sel kanker masih terbatas di area payudara, maka kemungkinan sembuh untuk pasien sangat besar.

Sayangnya, sel kanker yang telah menyebar akan mempersulit pengobatan. Itu sebabnya, deteksi dini kanker sangatrlah penting.

Perawatan kanker payudara bisa terbilang sukses apabila sel kanker telah sepenuhnya terangkat.

Namun, sel kanker bisa saja kembali muncul di area payudara atau bagian tubuh yang lain.

Gejala

Gejala awal kanker payudara bisa berupa munculnya bengkak atau radang di area payudara.

Tanda kanker payudara juga bisa terlihat dari munculnya dimple atau cekungan di kulit sekitar payudara.

Pada tahap selanjutnya, gejala bisa beruppa munculnya benjolan, pembengkakan payudara atau lengan, rasa sakit yang menyiksa, serta pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Ketika sel kanker payudara telah menyebar ke area paru-paru, pasien bisa mengalami kesulitan bernapas, merasa nyeri di dada, dan batuk kronis.

Sel kanker yang menyebar ke tulang bisa membuat tulang menjadi lemah dan rentan patah.

Saat menyebar ke hati, pasien bisa mengalami penyakit kuning, gangguan fungsi hati, sakit perut, dan gatal pada kulit.

Kanker payudara yang menyebar ke otak bisa menyebabkan sakit kepala, perubahan perilaku, gangguan penglihatan dan koordinasi, serta fungsi penglihatan yang berkurang.

Baca juga: 5 Tanda Kanker Ginjal yang Harus Diwaspadai

Perawatan

Perawatan sel kanker yang telah mengalami metastatis bisa menyebabkan pasien meraskaan kelelahan kronis, rasa sakit yang luar biasa, kehilangan nafsu makan hingga berat badan menurun drastis.

Pasien juga rentan mengalami kecemasan dan ketakutan. Bahkan, pengobatan kanker yang telah bermetastatis bisa menyebabkan pasien sulit menelan dan mengalami gangguan pernapasan yang justru membahayakan nyawanya.

Pada titik inilah, dokter biasanya menghentikan pengobatan dan hanya memberikan perawatan yang bertujuan untuk mengelola gejala sekaligus meningkatkan kualitas hidup pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau