Penting untuk mempertahankan level ini aktivitas fisik tersebut dalam waktu yang lama.
Melakukan berbagai jenis olahraga juga dapat memengaruhi penurunan berat badan.
Secara garis besar ada dua jenis olahraga yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan, yakni olahraga aerobik dan dan anaerobik.
Olahraga aerobik atau ketahanan, melibatkan penggunaan kelompok otot besar secara terus menerus dan berulang, seperti lengan dan kaki.
Contoh olahraga aerobik, misalnya jogging dan bersepeda.
Sementara, olahraga anaerobik melibatkan aktivitas yang singkat dan intens.
Contoh olahraga anaerobik, yakni angkat besi atau lari cepat.
Perbedaan lain dari dua jenis olehraha tersebut, yaitu olahraga aerobik mengandalkan suplai oksigen untuk energi secara terus menerus, sedangkan anaerobik menerima semua energinya dari glukosa yang disimpan di otot.
Kedua bentuk olahraga ini memiliki beberapa keuntungan untuk kesehatan secara keseluruhan, tetapi ada perdebatan mengenai mana yang paling berguna untuk menurunkan berat badan.
Baca juga: Cara Mengatasi Nyeri Leher dan Lutut Saat WFH
Menurut American College of Sports Medicine, latihan aerobik memiliki efek langsung pada penurunan berat badan, sedangkan olahraga anaerobik tidak demikian.
Olahraga anaerobik dapat membangun otot dan membakar lemak, tetapi karena otot lebih berat daripada lemak, tidak akan ada penurunan berat badan.
Namun, olahraga anaerobik dapat mengubah lemak tubuh menjadi otot tanpa lemak.
Karena otot lebih berat daripada lemak, ini mungkin menjelaskan kurangnya penurunan berat badan dari latihan anaerobik.
Kombinasi antara olahraga aerobik dan anaerobik kemungkinan adalah metode olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan.
4. Masih minum minuman manis
Mengonsumsi terlalu banyak minuman manis dapat mencegah penurunan berat badan.
Penelitian menunjukkan bahwa jumlah gula dalam makanan dapat memengaruhi penambahan berat badan. Banyak dari hal ini secara khusus terkait dengan konsumsi minuman manis.
Baca juga: 11 Makanan untuk Menambah Tinggi Badan
Tidak seperti berbagai makanan tinggi kalori, minuman manis tidak memuaskan rasa lapar dan tidak memberikan energi yang cukup bagi tubuh.
Hal ini dapat membuat Anda lebih mudah mengonsumsiterlalu banyak minuman manis tanpa menyadarinya.
Penelitian menunjukkan bahwa minuman manis dapat berperan dalam obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.
Membatasi atau menghilangkan konsumsi minuman manis dapat membantu meningkatkan penurunan berat badan.
5. Kurang tidur
Kualitas buruk atau kurang tidur dapat memengaruhi penurunan berat badan.
Sebuat studi menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.
Kurang tidur juga dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur rasa lapar.
Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan dan rasa lapar jadi terganggu.
Alhasil, seseorang bisa saja menjadi lebih sering makan ketika kurang tidur.
Baca juga: Ini Durasi Tidur Ideal Berdasarkan Usia
Jadi, berusahalah untuk cukup tidur.
Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa berusia 18-65 tahun harus tidur selama 7-9 jam setiap malam.
Sementara, orang dewasa yang lebih tua harus menargetkan tidur 7–8 jam setiap malam.
6. Alami stres
Stres juga bisa mengambat upaya penurunan berat badan.
Stres disinyalir dapat mendorong tubuh memproduksi hormon kartisol lebih banyak.