KOMPAS.com - Menyusui adalah proses alami bagi tahap kehidupan awal bayi.
Bahkan, sesaat setelah lahir, sudah menjadi insting bayi untuk mencari payudara ibu untuk menyusu.
Bagi ibu pun, proses menyusui adalah proses alami tubuh setelah melahirkan.
Baca juga: Menyusui Dapat Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyarankan ibu menyusui bayinya secara eksklusif selama enam bulan tanpa menambah makanan lainnya.
Namun, sering kali muncul pertanyaan apakah ASI saja cukup untuk bayi? Tentu hal ini tidak perlu Anda khawatirkan, karena ASI mengandung nutrisi paling lengkap untuk bayi.
Tak hanya mendapat manfaat dari ASI, proses menyusui pun memiliki banyak manfaat bagi bayi.
Merangkum dari Web MD dan Healthline, setidaknya ada lima manfaat menyusui bagi bayi.
Penelitian yang terbit dalam jurnal Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI lanjutan setidaknya selama satu tahun.
Menurut penelitian tersebut, ASI memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dari makanan bayi.
ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya dalam proporsi yang tepat.
Bahkan dalam studi yang dipublikasikan dalam Pediatric Clinics of North America, komposisi ASI dapat berubah sesuai dengan perubahan kebutuhan bayi, terutama selama bulan pertama kehidupannya.
Seperti yang kita ketahui, pada hari-hari pertama kelahiran bayi, payudara ibu akan menghasilkan cairan kental kekuningan yang disebut kolostrum.
Baca juga: Benarkah Menyusui dapat Melindungi Wanita dari Kanker Payudara?
Kolostrum ini tinggi protein, rendah gula, dan sarat dengan senyawa lain yang bermanfaat bagi bayi.
Setelah beberapa hari pertama, payudara akan berganti memproduksi ASI matang dalam jumlah lebih banyak seiring pertumbuhan perut bayi.
Salah satu kandungan ASI yang tak bisa ditiru adalah antibodi. Kandungan ini mambantu bayi dalam melawan virus dan bakteri.