KOMPAS.com - Kolera adalah penyakit infeksi bakteri yang biasanya menyebar melalui air yang terkontaminasi.
Kolera dapat menyebabkan diare parah dan dehidrasi.
Jika tidak diobati, kolera bisa berakibat fatal dalam beberapa jam, bahkan pada orang yang sebelumnya sehat.
Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya
Di negara-negara maju, kolera kini jarang ditemukan akibat tersedianya sistem pengolahan air dan limbah yang begitu mumpuni.
Sebaliknya, kolera saat ini masih menghantui beberapa negara berkembang di Afrika, Haiti, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kolera biasa terjadi di daerah yang kesehatan lingkungannya tidak sehat, di tempat-tempat di mana orang tinggal berdesakan, pada situasi perang, bencana alam seperti banjir, dan jika terjadi kelaparan.
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan orang yang terpapar Vibrio cholera, bakteri penyebab kolera tidak jatuh sakit dan tidak tahu bahwa mereka telah terinfeksi bakteri tersebut.
Tetapi sayangnya, orang-orang tersebut dapat “membuang” bakteri kolera dalam tinja mereka hingga masih dapat menginfeksi orang lain melalui air yang terkontaminasi.
Sebagian besar kasus kolera yang menimbulkan gejala tercatat mengalami diare ringan atau sedang yang seringkali sulit dibedakan dari diare yang disebabkan oleh masalah lain.
Seseorang biasanya dapat mengembangkan tanda atau gejala kolera yang lebih serius dalam beberapa hari setelah infeksi.
Baca juga: 7 Makanan Penyebab Diare Saat Puasa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.