KOMPAS.com – Tembaga mungkin tak sepopuler jenis mineral lainnya, seperti kalsium, zat besi, kalium, maupun magnesium dalam kamus pemenuhan zat gizi sehari-hari.
Mengonsumsi mineral tembaga bahkan mungkin terdengar kurang lazim di telinga sebagian orang.
Padahal, tembaga adalah salah satu mineral penting yang diperlukan tubuh.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Fosfor Tinggi
Dalam sistem metabolisme tubuh, peran utama tembaga adalah mendukung pembentukan struktur kolagen, serta produksi hemoglobin dan energi.
Manfaat tembaga lainnya, yakni berguna dalam mendukung fungsi saraf dan pertumbuhan tulang.
Pada bayi, tembaga bahkan berperan dalam membantu perkembangan otak, sistem imun, termasuk pertumbuhan tulang yang kuat.
Kekurangan tembaga sendiri bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti:
Jumlah kebutuhan tembaga harian pada masing-masing orang dapat berbeda tergantung usia dan faktor risiko.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Magnesium Tinggi
Berikut ini adalah angka kebutuhan tembaga harian yang disarankan Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik (PMK) Indonesia No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:
Bayi/anak
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.