Beberapa gejala sleep apnea yang kerap dialami penderitanya yakni:
Baca juga: Tidur Bareng Pasangan Bikin Istirahat di Malam Hari Lebih Nyenyak
Penyebab sleep apnea bisa berbeda-beda, tergantung jenis sleep apnea.
Obstructive sleep apnea atau sleep apnea obstruktif bisa disebabkan otot di bagian belakang tenggorokan rileks.
Otot di bagian belakang tenggorokan menopang langit-langit mulut, amandel, dinding samping tenggorokan, dan lidah.
Ketika otot rileks, saluran napas bisa menyempit dan menutup jalan napas.
Akibatnya, penderitanya jadi sulit mendapatkan udara dan kekurangan pasokan oksigen dalam darah.
Baca juga: 6 Manfaat Mengangkat Kaki sebelum Tidur yang Sayang untuk Dilewatkan
Saat kekurangan oksigen, otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk segara bangun dan membuka kembali jalan napas yang tertutup.
Saat terbangun, penderita sleep apnea akan tersedak, kaget, atau mendengus.
Pola ini bisa berulang setiap lima sampai 30 kali setiap jam sepanjang malam saat tidur.
Sedangkan untuk apnea tidur sentral, kondisi ini bisa terjadi karena masalah otak yang gagal mengirimkan sinyal ke otot pernapasan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan