Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk karena Asam Lambung, Begini Cara Mengatasinya...

Kompas.com - 15/08/2020, 06:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung adalah masalah kesehatan yang membuat cairan asam dari lambung naik kembali ke saluran makanan bagian atas.

Gejala asam lambung naik yang utama adalah munculnya rasa sakit sampai terasa panas seperti terbakar (heartburn) di perut atas sampai dada.

Namun, ada kalanya penyakit asam lambung memicu gejala batuk terus-menerus atau kronis.

Penyakit asam lambung naik yang kumat sedikitnya dua kali seminggu disebut gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca juga: Jenis Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Ciri-ciri batuk karena asam lambung

Melansir Healthline, ahli dari University of North Carolina School of Medicine AS menyebutkan, GERD menjadi biang 25 persen kasus batuk kronis.

Mayoritas penderita batuk karena asam lambung tidak merasakan gejala asam lambung naik yang khas seperti heartburn.

Berbeda dari batuk karena masalah pernapasan, batuk karena asam lambung naik punya ciri-ciri sebagai berikut:

  • Batuk terjadi di malam hari atau setelah makan
  • Batuk terjadi saat penderita berbaring
  • Batuk tidak dipicu merokok atau minum obat tertentu
  • Hasil rontgen dada normal, tidak seperti pada penderita asma atau masalah pernapasan lainnya

Baca juga: Apa Penyebab Asam Lambung Naik Sering Kambuh?

Bagaimana asam lambung bisa memicu batuk?

Ilustrasi batuk Ilustrasi batuk
Melansir Medical News Today, ada dua mekanisme bagaimana asam lambung bisa memicu batuk.

Pertama, batuk bisa terjadi sebagai refleks saat asam lambung mengiritasi saluran makanan bagian atas.

Kedua, asam lambung naik ke atas pipa makanan dan menyebabkan sisa asam menetes di pita suara atau tenggorokan.

Jenis penyakit asam lambung naik yang kedua ini dikenal sebagai laryngeal pharyngeal reflux (LPR).

Gejala LPR saat asam lambung memicu peradangan di area pita suara dan tenggorokan di antaranya:

  • Batuk
  • Suara serak
  • Kerap berdehem
  • Terasa ada yang tersangkut di tenggorokan

Baca juga: Cara Mengatasi Asam Lambung Naik

Diagnosis batuk karena asam lambung

Lantaran gejala batuk karena asam lambung tidak ada tanda spesifik seperti masalah pernapasan, dokter jamak merekomendasikan pemeriksaaan khusus.

Penderita biasanya disarankan melakukan pemeriksaan endoskopi bagian atas dan pengecekan kadar keasaman di esofagus.

Untuk memastikan penyebab batuk karena asam lambung, dokter terkadang juga memberikan obat asam lambung jenis penghambat pompa proton (PPI).

Jika gejala batuk reda setelah penderita minum obat PPI secara rutin, kemungkinan besar penderita mengalami batuk karena asam lambung.

Baca juga: Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Kanker Kerongkongan, Kenapa Begitu?

Cara mengatasi batuk karena asam lambung

Batuk karena asam lambung yang tak kunjung sembuh bisa diatasi dengan berbagai cara, di antaranya:

  • Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada perut
  • Setop merokok
  • Makan perlahan-lahan dan hindari makan berlebihan
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Tidur dengan posisi sandaran kepala lebih tinggi

Selain itu, penderita juga disarankan menghindari makanan pemicu asam lambung naik, seperti alkohol, kafein, gorengan, makanan berlemak, asam, dan pedas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau